UA-83233104-1

Wednesday, 8 May 2013

Cara Mudah Menulis Buku Masakan














Menulis buku masakan butuh sedikit ketelatenan. Karena ada beberapa hal yang harus diperhatikan, agar tampilan gambar menjadi lebih menarik. Intinya buku masakan memiliki kekuatan pada bagian gambarnya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:



1. Background.
background harus bisa mendukung penampilan dari resep masakan. Jadi jangan sampai background mengakibatkan tampilan masakan justru jatuh.

2. Garnis.
Garnis adalah sebagai tambahan yang akan mendukung pada cita rasa masakan. Usahakan bahan berasal dari sejenis. Masalkan ketika kita memasak menggunakan tomat, sebaiknya garnis juga berasal dari bahan yg sama. Namun ini sifatnya tidak mutlak. Karena apapun bahannya jika kita pandai membentuk yang sesuai dengan tema masakan, maka masakan akan terlihat kelezatannya.

3. Wadah.
Wadah bisa disesuaikan dengan kondisi masakan. Berkuah atau tidak. Harus bisa memilih warna wadah untuk disesuaikan dengan warna masakan. misalnya masakan yang berwarna hitam jangan ditaruh dalam wadah yang berwarna hitam pula. sebaliknya, untuk masakan yang berwarna putih juga jangan ditempatkan dalam wadah yang berwarna putih. Karena tampilan masakan menjadi tidak terlihat.

4. Tips memasak.
Masakan yang akan diambil gambarnya, usahakan bentuknya masih utuh. Misalkan merebus ayam, usahakan jangan terlalu empuk, karena nanti penampilan ayam saat difoto menjadi tidak menarik. Demikian pula ketika memasak sayur. Memasaknya jangan sampai lembek.

TEHNIK PEMOTRETAN:

1. Usahakan cahaya cukup. Sebaiknya gunakan cahaya alam (matahari). Bisa dilakukan di luar rumah. Jika didalam rumah, untuk hasil yang bagus sebaiknya ditambahkan beberapa lampu dari arah yang berbeda. Perhatikan arah sinar. Jangan sampai membentuk bayangan yang akan ditangkap oleh lensa kamera kita.

2. Hindari barang-barang yang sifatnya memantulkan sinar, karena jika tertangkap lensa, maka hasilnya kurang bagus.

3. Alas/ tatakan juga berpengaruh. Oleh karena itu pilih warna yang sifatnya soft atau dengan corak yang sederhana/ polos.

4. lakukan beberapa kali. Juga dari berbagai posisi dan arah. ini akan memudahkan anda saat memilih gambar. Sehingga didapat gambar yg paling menarik. Mau tahu, berapa kali saya memotret gambar di atas? Bisa lebih dari 30 kali.

Selamat mencoba!

6 comments:

  1. Nice post.. Rasanya blm byk ya yg nulis buku masakan..lbh sedikit saingannya..salam kenal..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih mbak, sudah menyimak.
      Iya kelihatannya saingannya lebih sedikit dibandingkan dengan penulis novel dan sejenisnya. Ayo mbak bikin, mumpung banyak peluang. Hehe... salam kenal balik mbak.

      Delete
  2. 1 gambar bisa 30 potret. Wow. Blognya apik mbak hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. 1 gambar 30 potret hehe... iya mbak beetul. itu waktu masih baru, baru pegang kamera, juga baru punya keinginan nulis resep masakan. Abisnya udah jepret puluhan kali masih saja hasilnya kurang memuaskan. Kesalahanku, belum paham teknik pengambilan gambar (setting kamera), dan juga cara penyajian. xixixiii.... saya sula geli ngingatnya, milih2 gambar semalaman bisa gak tidur, habis buanyak banget gambar yg mesti dibuang. Klo sekarang Alhamdulillah, pilih2nya nggak sampai puluhan, paling banyak cuma 5 atau 6.

      Delete
  3. Foto makanan tuh butuh ketelatenan. Njlimet tapi aku suka

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak. aku juga suka hasil foto masakannya mbak Ika. bagus, art-nya dapet. Saya malah yang kadang masih kurang. Harusnya aku berguru padamu ya mbak, hehe...

      Delete

Terimakasih sudah menggunakan blog ini sebagai referensi.