Monday, 9 December 2013

Tips Menjaga Lisan anak Dari Pengaruh Lingkungan



 PENTINGNYA MENJAGA LISAN DARI PENGARUH LINGKUNGAN


By Sugi Hartati



                                                

Bagaimana reaksi orangtua jika tiba-tiba anaknya mengeluarkan kalimat makian dengan kata-kata yang berkonotasi negatif? Apakah harus marah, atau balik memaki anak agar mereka juga tahu bahwa kalimat seperti itu tidak enak didengar?

Meski di rumah, orangtua sudah melatih lisannya sedemikian rupa agar selalu berkata santun. Namun masih mungkin anak-anak mendengar perkataan tersebut dari temannya. Ini pernah saya alami ketika anak sulung saya masih berusia 4 tahun. Ketika itu ia minta sesuatu, sementara saya belum bisa memenuhinya. Saya kaget melihat reaksinya. Dengan marahnya ia mengeluarkan perkataan yang tidak pernah terdengar di rumah. Usut punya usut ternyata salah satu teman mainnya ada yang suka berkata demikian. Bagaimana seharusnya kita bersikap?

Serba salah menjadi orangtua untuk menentukan sikap. Harus memperbolehkan anak bermain dengan teman sebayanya dengan resiko anak-anak akan memiliki perbendaharaan kata-kata “baru”.  Atau melarangnya keluar rumah agar tidak terpengaruh akan hal-hal yang kurang baik.

Lalu apa usaha saya mengatasinya? Tetap memilih untuk tidak “mengurung” anak-anak di rumah. Karena menurut saya bergaul dengan banyak teman akan membantu perkembangan sosio-emosionalnya lebih bagus. Sedangkan untuk mengantisipasi pengaruhnya, saya selalu memantau anak-anak saat bermain. Jika ada salah satu diantara mereka yang mengeluarkan lisan kurang bagus, saya langsung menegurnya. Meski saya bukan orangtuanya, namun saya merasa turut bertanggung jawab meluruskannya saat bersama anak saya. Saya jelaskan pada mereka bahwa hal itu tidak bagus. Maknanya jelek dan tidak boleh diucapkan. Bagi saya mengingatkan teman anak saya, sama halnya menyelamatkan anak saya dari pengaruh buruk mereka.

Selanjutnya, di rumah saya selalu memberinya pengertian akan makna yang terkandung dalam kalimat-kalimat tidak baik tersebut. Dan membimbingnya untuk tidak memakai dalam lisannya. 


1 comment:

  1. rodamemnNovember 25, 2013 at 4:44 AM

    iya ini kayaknya rada susah ya..secara tiap anak di lingkungan itu kan cara didik orgtuanya beda-beda... *nanti aku hrs gimana ya...bingung sendiri jadinya...
    ReplyDelete
    bunda sugiNovember 25, 2013 at 8:11 AM

    Karena dalam tiap keluarga memiliki pola asuh yang berbeda-beda, kalo saya yang lebih saya tekankan adalah mengajari anak cara bersikap. Ketika ia mendengar kata-kata tidak baik dari temannya, saya sarankan menasehati temannya untuk menggunakan kata-kata yang lebih santun. Jika temannya tidak mau ya jangan dimusuhi, tapi doakan agar anak tersebut diberi petunjuk oleh Allah, agar tidak lagi mengulangi. Pada prinsipnya kita harus pintar2, mencari cara agar anak paham bahwa kata2 tersebut tidak baik digunakan. hehe... maaf kayak menggurui ya saya-nya. Makasih ya mbak berkenan menyimak, semoga bermanfaat!

    ReplyDelete

Terimakasih sudah menggunakan blog ini sebagai referensi.