Bismillahirrohmanirrohim.
Aku masih ingat sore itu, saat menjemputnya pulang sekolah, anak sulungku mengeluh, "Ma, kepalaku kok agak pusing.".
Lalu saya pegang bagian kepala dan badannya, ternyata memang agak hangat.
Lalu saya tanyakan, "Apa kakak merasa mual?"
"iya sedikit, tadi siang" katanya.
"Muntah nggak tadi disekolah?" tanyaku lagi.
"Enggak"
Setelah melakukan sedikit introgasi ala saya, akhirnya saya memberikan kesimpulan sementara ia mengalami penurunan ketahanan tubuh, dan gejala infeksi saluran cerna.
Gejala yang tampak:
- Demam
- Pusing
- Sedikit mual
- Secara fisik, ia tampak lemas, dan kurang bersemangat
- Ketahanan tubuh menurun (Tidak fit)
Sampai di rumah segera saya sediakan makanan yang cukup nilai gizinya. Sop dari campuran wortel lengkap, dan ayam goreng tepung kesukaannya. Dengan agak memaksanya, akhirnya satu piring sudah ia habiskan.
Setelah makan, segera saya suruh minum segelas air rebusan kacang hijau.
Cara membuatnya:
3 sendok kacang hijau sy rebus dengan 1 gelas air, hingga air berubah warna kehijauan. Lalu saya ambil airnya. Merebusnya usahakan kacang jangan sampai pecah.
Air kacang hijau diseduh dengan 1 sendok makan gula pasir. Segera minum dalam kondisi hangat.
Ampaas kacang hijau diberi air lagi 1 gelas, rebus hingga warnanya kehijauan. Ambil airnya, dan seduh dengan gula untuk diminum malamnya sebelum tidur.
Karena paginya sudah tidak ada keluhan, maka ia saya ijinkan sekolah kembali. Pusing dan demam hilang, dan ia tidak merasa pusing lagi.
Di sekolah ia juga terlihat bersemangat seperti biasa. seolah sudah tidak sakit lagi. Waktu saya tanyakan keadaannya pada Ustadnya, beliau bilang mas Davesh sehat kok Bu, ceria seperti biasa.
sampai saya jemput pulang sekolah ternyata ia juga tidak mengeluh apapun.
Hingga pagi berikutnya ia juga sekolah. Tapi ketika pulang sekolah ia bilang, "Ma, ini tanganku kenapa?" katanya sambil menunjukkan benjolan yang berisi air dipergelangan tangannya. Cirinya seperti luka bakar yang melepuh, berisi air.
"Saya bilang, kok kayak kepercik api Kak? apa habis bermain api?"
"Enggak kok Ma. Ini juga.." katanya sambil menunjuk pada tengkuknya.
"Apa ada lagi dibagian lain?" tanya saya.
"Tidak"
Melihat cirinya saya curiga itu cacar air. Tapi kok cuma 2 benjolan, pikir saya agak ragu. Hingga pagi harinya ternyata ada lagi yang muncul dibeberapa bagian tubuhnya bagian punggung. Karena masih ragu cacar atau bukan, maka saya punmencari informasi di google. Dengan ciri2 seperti itu dugaan saya kuat itu cacar air. Tapi sayapun masih sedikit ragu, karena memang belum pernah melihat sendiri orang yang menderita cacar air. Suami mensarankan ke dokter. Karena menurut saya cacar adalah penyakit yang umum, maka puskesmaslah pilihan tepat menurut saya untuk mencari jawaban tsb. Pemikiran saya puskesmas pasti telah banyak menemui pasien dengan penyakit seperti itu.
Setelah diperiksa bagian yang benjol dibeberapa tubuhnya, didiagnosa memang anak saya menderita cacar air.
Nah, ini dia. Hal yang membuat saya menjadi malas untuk membawa anak saya ke dokter adalah dokter akan memberikan antibiotik. Benar, saya menerima 2 macam obat. Satu obat berfungsi sebagai pereda nyeri, yang biasanya diberikan untuk pasien yang sakit kepala, batuk atau pilek secara umum, dan satu lagi antibiotik jenis Amocxicilin (mudah2an tulisannya benar...).
Sampai di rumah saya cari lagi informasi tentang penyakit cacar air. Apa benar ini disebabkan oleh bakteri, sehingga harus diberi antibotik? Dari berbagai referensi yang saya dapat ternyata cacar banyak disebabkan oleh virus. seseorang bisa terserang cacar air karena kondisinya sedang tidak sehat. Ketahanan tubuhnya menurun.
Sudah pasti, bahwa antibiotik tidak dibutuhkan dalam penyembuhan ini. Dan juga obat anti nyeri, saya rasa itu juga tidak perlu, karena obat tersebut sifatnya hanya sebagai pereda, tidak menyembuhkan penyakit.
Deal. Ke 2 obat dari dokter tidak saya berikan. Anak saya bertanya, "lhoh ma, obatnya nggak diminum ta?".
"Obat ini terdiri dari antibiotik dan pereda nyeri, jadi nggak usah diminum." jawab saya, tentu saja saya berikan penjelasan mengapa tidak saya berikan. Maklum anak saya usianya sudah 9 th, jadi saya tahu ia pasti sudah lebh kritis mengajukan pertanyaan.
"Trus mengapa tadi mama mengajakku ke dokter, kalo obatnya nggak diminum?" tanyanya heran.
"Buat konsultasi. Khan Mama nggak tahu, Devish sakit apa? Setelah tahu secara pasti bahwa kakak menderita Cacar air, nah baru cari informasi tentang cacar air."
"Ohh... cacar air itu sebetulnya karena tubuh sedang lemah aja, sehingga mudah diserang oleh virus. Berarti sama, kayak flu ya Ma?" ucap sang putra saat sama2 saya aja membaca informasi tentang cacar air dari google.
"Berarti, obatnya adalah hanya bagaimana meningkatkan kembali ketahanan tubuh ya ma?"
"SSiiip.... seratus buat Kakak!" saya mengacungkan jempol.
"Ya udah, rutin minum air rebusan kacang hijau aja yang banyak. Trus mama masakin aku sayur. Beliin buah apel. ....... "
"Siap,... suster siapkan ya Mas!" ucapku tersenyum.
"Hahaha....." kami berdua tersenyum.
Alhamdulillah dalam waktu kurang dari 1 minggu cacar airnya mulai menghilang. Bahkan yang dibagian wajah tidak memninggalkan bekas sama sekali.
Setelah tumbuh beberapa dibagian tubuh, biasanya cacar air akan tumbuh terus, dan terus bertambah, bahkan bisa memenuhi seluruh tubuh. Rasanya gatal, kalo terpegang akan terasa sedikit sakit. Nah, untuk ini bisa diberikan obat pereda nyeri jika nggak kuat. Sedangkan bentol2nya, saya belikan desolex-N (mungkin ada merk lain, boleh). Saya oleskan tipis2 pada yang bentol, lalu atasnya saya bubuhi bedak caladin talk untuk mengurangi rasa gatal. Usahakan untuk lebih dini mengoleskannya. Jadi jangan nunggu membesar benjolannya. Jika terlihat bentol kecil aja harus langsung dioles, dan atasnya dibubuhi bedak. Biasanya ini akan kering keesokan harinya. Namun jika yang sudah besar, biasanya agak lama keringnya meski udah dioles. Namun tetap oleskan, agar segera mengering. Yang sudah membesar biasanya akan meninggalkan bekas hitam pada kulit. Apalagi jika ada nanahnya.
Oleh karenanya pemberian air kacang hijau setiap hari sangat membantu (setiap hari usahakan kacang hijau selalu baru, jangan menggunakan kacang hijau hasil rebusan kemarin), selain itu juga bagus diberikan buah apel malang. Buah apel disinyalir mampu mencegah infeksi.
Nah, sekian sharing saya. Semoga bermanfaat, dan selekas mungkin segera diberikan kesembuhan!
Amiiin.
Baru tahu Mak kalau air rebusan kacang hijau bisa mengatasi virus, jadi inget waktu aku ngurusi anakku yang tiga-tiganya kena cacar air bareng, wuih heboh banget...
ReplyDeleteIntinya virus itu hanya bisa menyerang tubuh saat tubuh mengalami penurunan ketahanannya. Nah, untuk menyembuhkannya ya dengan jalan meningkatkan sistem imun kita. Ada banyak makanan yang dapat meningkatkan sistem imun tersebut. Pilihan saya jatuh pada kacang hijau, alasannya kacang hijau selain banyak mengandung protein, juga banyak mengandung vitamin. Mengolahnya juga nggak ribet, tinggal rebus, lalu minum. Sudah. Alasan penting lain, anak2 suka. Tinggal kasi gula, rasanya enak, kayak minum teh.
Deletebtw.. Iya ya mbak, repot banget kalo anak lagi sakit. Apalgi 3 barengan sakit. Tapi kini semua sehat khan mbak. Alhamdulillah
Jadi ingat pernah membaca kalimat ini :Makanan mu adalah obat mu. Terbukti dengan perawatan Bunda Sugi pada sang anak yang mendapat cacar air :
ReplyDeleteBetul.... sumber kesehatan itu adalah makanan.
DeleteTerima kasih, mak. Tulisan ini bermanfaat sekali:)
ReplyDeleteSami-sami. Alhamdulillah
Deletepengalaman yang menarik, dan menjadi bahan ajar kami sebagai seorang emak, nih mak :)
ReplyDeleteAlhamdulillah. Terimakasih mak atas kunjungannya
Deletedulu pas SD aku pernah kena mak, dan berbekas ampe sekarang, soalnya sering digaruk, gatalnya ntu loh, kga nahan makkk hheu..
ReplyDeleteiya mak, rasanya emang guatal. Kemarin pas anakku sakit, aku kasihan ngeliatnya. Makanya kalau dia ngeluh gatal, langsung aku oles obat, trus bubuhi bedak yg ada rasa mintsnya, biar mengurngi rasa gatalnya....
DeleteBtw, kalo bekas hitam bisa mak hilang dengan krim pemutih, tp kalo bekas di tekstur kulitnya emang nggak bisa dihilangkan.