Wednesday 10 June 2015

Nikmatnya Hidup Sehat Tanpa Narkoba

Narkoba. Begitu banyak hal-hal buruk terjadi berkaitan dengan penyalahgunaan dari zat ini. Pelakunya maupun korbannyapun tidak lagi mengenal usia, tingkat pendidikan, hingga kedudukan. Semua bisa saja terjerumus pada obat ini. Mereka ada yang dengan sengaja mencoba, lalu menjadikannya sebagai kebiasaan, ada pula yang terjerumus oleh karena tidak sengaja atau jebakan.



Berikut sebagian cerita yang saya temui pada mereka yang terjebak dalam penggunaan narkoba.




Suatu ketika saya menjenguk anak tetangga yang sakit dan rawat inap di rumah sakit. Dia seorang pemuda laki-laki baru lulus SMU. Begitu melihat kondisinya saya miris melihatnya, juga merasa kasihan. Badannya terlihat lemah, sesekali ia menyeringai seperti sedang merasakan kesakitan yang berusaha ia tahan. Ada selang infus menuju pergelangan tangannya, serta alat bantu pernapasan, karena sepertinya napasnya agak sesak. Badannya kurus, dan wajahnya tampak pucat. Matanya tertutup, hanya sesekali melihat ke atas dengan tatapan yang kosong.

Saya dekati ibunya untuk menanyakan perihal penyakit anaknya. Lalu sang ibu menggandeng tangan saya menuju keluar ruangan, seolah ada sesuatu yang ingin disampaikannya dan bersifat rahasia.
Sang ibu menangis saat memulai bercerita tentang sakit anaknya. Ternyata anaknya menjadi pengguna narkoba. Awalnya diajak temannya bermain, lalu disuruh mencoba barang haram tersebut. Karena tidak bisa menolak dengan berbagai alasan maka iapun mencobanya. Setelah itu ia menjadi ketagihan, ingin lagi dan memakai lagi. Sang ibu yang mulai curiga dengan gelagat anaknya, mulai membatasi waktu bermainnya. Begitu pula dengan teman-teman yang ia curigai sebagai sumber permasalahannya. Namun ternyata temannya tersebut selalu mencari-cari cara untuk menemuinya dan mengajaknya keluar rumah. Sang ibu yang juga bekerja tidak bisa berbuat banyak untuk mengawasi anaknya setiap saat. Hingga akhirnya anaknya menjadi pecandu narkoba. Beliau meminta saran saya, apa yang harus dilakukannya berkaitan dengan kebiasaan anaknya. Saran saya ketika itu, agar menuruti anjuran dokter. Nanti setelah keluar dari rumah sakit saya berjanji untuk membantunya mengatasi anaknya. Agak nekat juga kalimat saya waktu itu, memngingat saya tidak memiliki pengalaman apa-apa tentang cara penanganan narkoba. Untung waktu kuliah di Psikologi dulu saya pernah belajar tentang itu, meski tidak terlalu detail.

Pikiran saya kembali teringat saat kuliah dulu. Seorang teman SMA mengajakn saya main ke rumah temannya untuk mengantarkan sebuah bingkisan. Saya tidak tahu apa isi bingkisan yang terbungkus Koran dalam wadah plastik warna hitam tersebut. Bungkusannya tidak terlalu besar, hanya sepertiganya dari kotak sepatu besarnya. Rupanya temannya tersebut adalah anak kos. Mereka sama-sama kuliah di Universitas yang sama. Hampir sama dengan rumah kos lainnya, begitu masuk sudah sampai kamar, karena tidak ada ruanagn lain. hal yang membuat saya miris adalah kondisi kamar yang berantakan dengan berbagi benda asing bagi saya juga tergeletak begitu saja diatas karpet yang juga sekaligus sebagi alas kasur. Benda-benda aneh tersebut adalah jarum suntik, piring kecil kosong dan beberapa kantong plastik kecil kosong, entah apa isi di dalam sebelumnya, juga ada beberapa puntung rokok yang berserakan. Di sebelahnya ada seorang laki-laki seperti sedang sakit. Entah sakit atau tidur, ia terlihat lemas, tapi bisa diajak berkomunikasi meski dengan suara yang seolah ingin bermalas-malasan. Lengannya lunglai, dan terlihat ada beberapa bekas tusukan jarum suntik dibeberapa bagian.

Segera saya tarik tangan teman saya setelah memberikan bingkisan untuk segera meninggalkan tempat tersebut. Dalam perjalanan pulang saya tidak bisa menyembunyikan rasa penasaran untuk bertanya, “Apa yang terjadi dengan temannya?”.

“Sakaw…” kata temanku menjelaskan. Dia bilang bahwa temannya itu usai menggunakan narkoba. Sakaw, adalah saat kondisi tertentu dimana seseorang merasa sangat ingin menikmati narkoba. Itu adalah suatu reaksi dari tubuh yang merasa ketagihan dan membutuhkan narkoba sebagai obat sakaw.

“Hehhh….”, ngeri saya mendengarnya. Masih berstatus mahasiswa, tapi mereka sudah terjerumus kebiasaan yang merusak dirinya sendiri. Terbayang bagaimana kecewanya orangtua yang jauh-jauh kos untuk kuliah agar menjadi orang yang berpendidikan dan berkepribadian lebih baik malah menjerumuskan diri pada hal-hal seperti itu.

Satu lagi anak teman bapak saya, yang akhirnya putus kuliah dan memilih menjadi pengangguran dengan aktivitas nggak jelas gara-gara kecanduan narkoba. Fatalnya, efek kecanduannya itu perilakunya menjadi brutal. Ia tidak segan-segan menjual barang-barang berharga di rumahnya. Bahkan TV, kulkas, hingga meja belajarpun ia jual. Perilaku anaknya yang akhirnya menghantarkan orangtua laki-lakinya menderita stroke, dan lumpuh hingga kini lantara memikirkan anak sulungnya.

Itu sebagian kecil dari contoh kejadian yang menjadi efek dari penggunaan narkoba. Karena tidak sedikit dari mereka yang berakibat fatal dan berujung pada kematian. Seorang suami yang akhirnya tidak lagi menjalankan dengan baik tugasnya sebagai kepala rumah tangga. Seorang ibu yang harus mendekap dibalik terali besi penjara lantaran terjerat kasus narkoba. Generasi muda yang tidak lagi memiliki harapan masa depan. Dan juga anak-anak yang akhirnya rusak mentalnya, hanya gara-gara mengenal barang haram tersebut.

Sebelumnya marilah kita pahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dari narkoba? Narkoba adalah suatu istilah yang diambil dari kepanjangan dari Narkotika dan Obat Berbahaya. Menurut WHO, Narkoba adalah suatu zat yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan bereaksi terhadap fungsi fisik atau psikologis (kecuali makanan, air, atau oksigen). Sementara di Indonesia kadang narkoba disebut juga dengan NAPZA, kepanjangan dari kata Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif. Zat-zat ini seharusnya digunakan untuk keperntingan pengobatan dalam dunia medis. Namun kenyataannya banyak mereka yang menyalahgunakannya untuk kepentingan pribadi. Selain itu penyebaran narkoba juga menjadi lebih luas karena maraknya peredaran narkoba sebagai bisnis haram dengan keuntungan menggiurkan. Tentu saja ini akibat ulah mereka yang tidak bertanggung jawab, dengan tujuan merusak masa depan generasi muda.

Miris memang melihat kenyataan yang ada dimana narkoba begitu besarnya mengancam generasi penerus bangsa ini. Apa jadinya jika generasi yang seharusnya menjadi harapan masa depan bangsa ini rusak mental serta fisiknya gara-gara tersandung narkoba.

Banyak kerugian yang harus kita tanggung atas peredaran barang tersebut.

Materi (uang) yang seharusnya bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup, harus habis begitu saja untuk mendapatkan barang yang justru merugikan tersebut. Perlu diketahui, narkoba bukanlah barang murah yang mudah didapatkan. Akan tetapi tergolong barang mahal, karena harganyapun bukan kisaran puluhan ribu saja, akan tetapi ratusan ribu, bahkan hingga jutaan.

Begitu pula dengan waktu yang semestinya bisa diisi dengan aktivitas bermanfaat, menjadi terbuang percuma, karena waktu tersebut hanya akan dipergunakan untuk diri sendiri yang menjadi tidak efektif saat menggunakan barang tersebut. Tidak sedikit dari mereka yang hanya duduk-duduk, atau hanya tidur-tiduran saat menikmati barang tersebut.

Kerugian yang lain lagi, secara mental dan fisik. Mereka pengguna narkoba pada umumnya akan mengalami penurunan pada sistem imun, serta gangguan pada fungsi otak.



Berikut secara medis tentang efek narkoba dalam tubuh seseorang:
  1. Penurunan pada tingkat kesadaran.
  2. Menghilangkan sebagian rasa dalam tubuh. Misalkan seseorang yang lelah atau mengantuk yang seharusnya istirahat, setelah mengkonsumsi barang tersebut menjadi tidak ngantuk, dan semangat. Padahal tubuh seseorang butuh istirahat. Nah, ini yang dapat mengakibatkan gangguan pada sebagian fungsi organ.
  3. Menghilangkan serta mengurangi rasa nyeri. Ini yang menyebabkan seseorang kurang memperhatikan kesehatan, karena efek narkoba menyebabkan seseorang merasa tetap fit meski dalam kondisi kurang sehat. 
  4. Menimbulkan ketergantungan atau kecanduan. Reaksi dari tubuh akan menuntut seseorang yang telah menggunakan narkoba akan selalu ingin terus menerus menggunakan. Jika tidak terpenuhi, maka tubuh akan merasakan kondisi kurang nyaman.
Narkoba dapat mempengaruhi kinerja pada hampir semua organ tubuh. Oleh karenanya hindari sedini mungkin pada penyalahgunaan penggunaannya.

Ada beberapa tips agar hidup sehat dan terhindar dari narkoba:
  1. Say, "No". Harus berani berkata "Tidak" saat dihadapkan situasi yang memungkinkan kita tergoda untuk mencobanya. Karenea jika pernah mencoba, satu kali saja, maka memungkinkan akan terulang hal serupa untuk yang ke dua, ke tiga, dan seterusnya. Namun jika berani berkata tidak, maka besar kemungkinan kita akan terhindar untuk selamanya.
  2. Hati-hati Berteman. Kita harus percaya pada sebuah kata bijak, bahwa temanmu akan turut menentukan langkahmu. Jika temanmu baik, kamu akan baik. Sebaliknya jika temanmu buruk, maka akan menyeretmu pada hal buruk pula. Artinya teman memiliki pengaruh yang besar pada aktivitas yang kita lakukan. Maka sebaiknya carilah teman yang baik.
  3. Keluarga Harmonis. Ciptakan hubungan baik antara anggota keluarga. Hendaklah terbina hubungan saling menyayagi, saling memperhatikan, dan saling membutuhkan. Beberapa kasus yang terjadi mereka yang terlibat pada penggunaan narkoba adalah berasal dari keluarga broken home, atau keluarga yang kurang harmonis.
  4. Perkuat Iman. Tak ada jalan jalan lain yang bisa membuat seseorang terehindar hari perilaku buruk, selain mereka yang terbiasa mendekatkan diri pada  Yang Kuasa. Oleh karenanya bentengi keluarga dengan iman. Perbanyak aktivitas yang bersifat rohani saat mengisi waktu senggang.
  5. Maksimalkan Aktivitas Kreatif. Kebanyakan dari mereka yang memiliki aktivitas positif dan bersifat kreatif jarang yang terlibat pada perilaku yang kurang baik atau merugikan. Oleh karenanya manfaatkan waktu dengan berbagai aktivitas positif. Misalnya: renang, bermain sepeda, mengikuti komunitas menulis, gabung dalam aktivitas blog, travelling, craft, dan sebagainya.
  6. Olah Raga Teratur. Dengan melakukan olah raga teratur akan membuat tubuh, sehat, dan bersemangat, sehingga akan terhindar dari rasa bermalas-malasan.
  7. Makan bergizi. Mengkonsumsi makanan sehat akan membangun tubuh menjadi sehat pula. Begitu pula dengan pikiran kita. Karena tubuh merasa sehat, maka seseorang akan lebih bersemangat untuk beraktivitas, dan tidak gampang mengantuk.
  8. Berpikir Positif dan Bercita-cita Tinggi. Berpikir positif akan memberikan power tersendiri dalam menciptakan ide kreatif. Sehingga memotivasi seseorang untuk selalu berjuang meraih apa yang dicita-citakan. 
  9. Paham Narkoba. Akan sangat bermanfaat jika seseorang memiliki pengetahuan ilmu yang cukup tentang narkoba, efek penggunaannya, serta dampak negatif pada perkembangan mental jangka panjang.
  10. Bangun Komitmen. Alangkah baiknya jika setiap individu berkomitmen ikut melakukan gerakan anti narkoba. Selain komit pada diri sendiri, juga berjuang pada lingkungannya untuk membantu pemberantasan penggunaan narkoba. 

Dimulai dari diri sendiri, yaitu keluarga marilah membiasakan gaya hidup sehat tanpa narkoba. Katakan tidak pada Narkoba. Nikmati hidup dengan penuh semangat meraih masa depan, kreatif, dan produktif tanpa narkoba.


Referensi:

http://bnn.go.id
http://indonesiabergegas.bnn.go.id
http://setia1heri.files.wordpress.com/2013/01/efek-narkoba-bagi-tubuh.jpg
http://www.kabarone.com/wp-content/uploads/2014/04/narkoba.jpg

4 comments:

  1. Semoga kita dilindungi dari Narkoba ya, Mbak. Apalagi anak-anak, sekarang narkoba udah makin canggih bentuknya, ada yg seperti permen juga :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin... iya betul mbak Leyla. Ngeri kalo pas lihat berita tentang ini

      Delete
  2. Ada banyak cara untuk menghindari narkoba ya mbak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak betul... pinter-pinternya kita aja membetengi keluarga agar terhindar
      Makasih ya udah berkunjung..

      Delete

Terimakasih sudah menggunakan blog ini sebagai referensi.