Keunggulan Mutiara Laut Selatan di Indonesia

MENGUAK TABIR INDONESIAN SOUTH SEA PEARL (ISSP)

Perhiasan mutiara, sudah sejak lama menjadi sesuatu yang mewah dan mahal. Mungkin itu sebabnya perdagangan mutiara memiliki peluang adanya "sabotase" terhadap kepemilikan atas produk mutiara itu sendiri.

Masih banyak kalangan yang tidak menyadari bahwa perdagangan mutiara sebenarnya 70% berasal dari Indonesia. Hanya saja hal ini tidak terlalu kentara, karena mutiara laut yang berasal dari Indonesia seringkali setelah dibawa ke luar negeri tidak dilabeli menggunakan brand produk Indonesia. Hal ini yang menyebabkan ISSP (Indonesian South Sea Pearl)
tak dapat terlacak lagi. Nah khan ...?

Padahal mutiara merupakan komoditas unggulan pada sektor kelautan dan perikanan Indonesia. Karena memiliki nilai ekonomis tinggi dan prospek pengembangan usaha dimasa yang akan datang. Keberadaan usaha budiaya mutiara tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada para mengusaha budidaya, tetapi juga kepada industri pendukung lainnya yang terkait. Termasuk pengusaha skala UMKM yang terlibat hingga pengusaha besar lho ....!

Mengingat  begitu besarnya prospek pengembangan dan budidaya mutiara, alangkah baiknya jika kita menumbuhkan kesadaran akan kualitas ISSP, sehingga apabila membeli mutiara akan memilih mutiara laut selatan dari Indonesia. Caranya dengan menambah pengetahuan kita tentang kualitas keaslian mutiara itu sendiri. Sebagai bangsa Indonesia, harusnya kita bangga karena memiliki kekayaan laut yang luar biasa.

Yuuk kita tahu lebih jauh tentang mutiara laut selatan!

Pemberdayaan ekonomi masyarakat secara luas

Indonesia memiliki sumber kakayaan bahari yang melimpah, salah satunya adalah mutiara. Baik yang berasal dari tangkapan langsung di dalam maupun yang berasal dari budidaya yang tersebar di seluruh Indonesia. Seperti: lampung, bali, nusa tenggara barat, nusa tenggara timur, Sulawesi utara, Sulawesi tenggara, sulawesi tengah, gorontalo, Maluku, Maluku utara, papua barat.
Mutiara laut Indonesia termasuk jenis mutiara laut selatan atau disebut sout sea pearl.
Ada 4 jenis mutiara yang diminati pasar dunia, yaitu:

South Sea Pearl, atau sering disebut Mutiara Laut Selatan. Mutiara jenis inilah yang dibudidayakan di Indonesia. Mutiara jenis ini memakan waktu lama dalam proses pembuatannya, yaitu sekitar 4 tahun. Banyak yang mengakui bahwa mutiara laut selatan memiliki kualitas lebih unggul dibandingkan mutiara jenis lain.

Fresh Water Pearl, atau disebut mutiara air tawar. Karakteristik mutiaranya memiliki banyak pilihan warna buatan, antara lain: gold, silver, kebiru-biruan, kehijau-hijauan, krem, pink dan lain-lain. Warna dihasilkan dari pewarnaan secara buatan melalui proses kimia. Proses budidaya mutiara air tawarpun tergolong sangat mudah dilakukan, karena tidak membutuhkan waktu yang lama. Mutiara yang dihasilkan juga pasti, yaitu satu buah tiram bisa menghasilkan 50 butir mutiara.
Wow ... lebih banyak khan produksinya ....?

Akoya Pearl, atau mutiara Akoya adalah mutiara yang berasal dari tiram jenis Pinctada fucasa martensii dan Pinctada fucasa chemnitzii, yang biasa dikenal dengan nama tiram akoya. Tiram jenis ini banyak diketemukan di daerah Jepang dan Cina.

Black Tahitian Pearl, atau mutiara hitam. Berasal dari jenis tiram Pinctada margaritifera. Meski mutiara ini memiliki tingkat kelangkaan tinggi, namun mutiara jenis ini masih kalah pamor dengan mutiara akoya.

Ada mutiara yang diproduksi dari air laut dan ada yang air tawar. Nah, bagaimana membedakannya? 
 
Cara membedakan mutiara air laut dan air tawar:
Secara umum bentuknya tidak jauh berbeda, akan tetapi Indonesia tidak memproduksi mutiara air tawar. Ada cara praktis untuk membedakannya. Secara sederhana untuk membedakan mutiara laut selatan dengan mutiara, bisa dengan cara menggigit atau dengan menggesek mutiara pada cangkang mutiara. Jika bekas gesekan mutiara lekas hilang, maka adalah mutiara air laut asli. Tapi sebenarnya secara kasat mata bisa kita membedakan yaitu dengan membedakan ketebalan nacre, warna, dan pantulan kemilau.

Untuk lebih akuratnya kita bisa mengirimkan mutiara tersebut ke laboratorium mutiara. Dengan peralatan yang ada, di sana keaslian  mutiara akan terdeteksi dengan mudah.

Mengingat begitu besarnya aset komoditas mutiara terhadap pertumbuhan pengembangan perekonomian bangsa, maka pemerintah berusaha semaksimal mungkin untuk mengembangkan budidaya serta mempromosikan mutiara hingga ke manca negara.
Berikut ulasannya:

Menyimak usaha pemerintah untuk mengembangkan budidaya mutiara

Dalam pemgembangan industry mutiara laut selatan Indonesia, pemerintah telah menyediakan tempat bagi aktivitas pasar mutiara asli Indonesia, yakni di Rumah Mutiara Indonesia yang berada di Lombok Nusa Tenggara Barat. Rumah Mutiara Indonesia menyediakan berbagai fasilitas, seperti Laboratorium uji mutiara, jual beli mutiara laut asli, beragam kerajinan kerang mutiara, serta memfasilitasi aktivitas lelang mutiara. Mutiara laut selatan sebagai mutiara berkelas dan berkualitas terbaik di dunia memang memiliki nilai jual yang cukup tinggi untuk itu kita patut lebih serius menanganinya.

Rumah Mutiara Indonesia, di Lombok

Sangat disayangkan jika melihat relita dipasar domestic saat ini yang justru didominasi oleh perdagangan mutiara air tawar. Padahal mutiara jenis ini adalah produk import dari daratan cina. Ironisnya sebagian pembeli yang masih awam tentang mutiara, mutiara ini dianggap sebagai mutiara laut Indonesia. Justru sebaliknya, mutiara yang asli laut Indonesia sendiri terjual dengan merk dari luar.

Pemerintah melalui kebijakannya berupaya terus mendorong pengembang melalui  promosi mutira laut selatan di Indonesia. Salah satunya adalah dengan menggelar pameran dan forum mutiara berkelas internasional. Serta dengan menetapkan SNI 4989: 2011, terkait syarat mutu dan penanganan dalam rangkat memberi jaminan mutu komuditas mutiara laut selatan yang akan dipasarkan di dalam dan luar negeri.

Mutiara selatan dari laut Indonesia berasal dari tiram pinctada maxima, kerang dengan warna cangkang dalam terang, bright lips oyster. Memiliki keunikan warna dan kilau yang mempesona dan abadi sepanjang masa, sehingga diminati pasar dan diperdagangkan.  Baik dalam bentuk butiran atau lose, maupun perhiasan atau jewelry.

Mutiara jenis ini membutuhkan proses yang lumayan panjang dan lama.
Yuuk kita simak penjelasan berikut:

Proses budidaya mutiara laut selatan di Indonesia

Dibutuhkan proses yang cukup panjang. Yaitu selama hampir 4 tahun untuk mendapatkan butiran-butiran mutiara laut selatan tersebut. Selain itu juga ada resiko yang cukup tinggi. Dimana dalam proses budidayanya, tingkat hidup mutiara yang kemungkinannya hanya sebesar 50 %. Sedangkan tingkat keberhasilan tiram menghasilkan mutiara setelah injeksi nucleus pun hanya sekitar 30 %. Serta keberhasilan menjadi bentuk mutiara menjadi bentuk bulat sempurna sekitar 5 %.
Alasan inilah yang menjadikan salah satu factor tinggi nya nilai dan pretise dari mutiara laut selatan.

Inilah proses pembuatan mutiara:

1. Pemeliharaan awal larva
    Awalnya dilakukan pemeliharaan larva dari tiram.

2. Penelitian dan pemilahan larva tiram mutiara
    Setelah menjadi larva yang baik, maka dilakukan penelitian untuk kemudian dipilah menurut kualitasnya.

3. Proses menjaga mutu pakan larva tiram mutiara
    Larva dipelihara agar tetap berkembang denga baik.

4. Pemindahan tiram mutiara usia 3 minggu ke laut
5. Pembersihan rutin cangkang mutiara di laut
6. Proses injeksi nucleus pada tiram usia 2 tahun
7. Proses panen mutiara pada tiram setelah usia 4 tahun

Pada proses panen ini, mutiara akan diambil dengan hati-hati menggunakan alat khusus. Biasanya dalam satu cangkang mutiara laut selatan hanya ada 1 atau 2 butir mutiara.

Cara mengetahui mutiara laut selatan

1. Warna: mutiara laut selatan memiliki karakter warna yang unik.  Secara umum memiliki dua warna yang membedakan yaitu gold dan white. 
2. Kemilau: memiliki kilau yang baik, merupakan salah satu yang terbaik didunia.
3.  Nacre: tingkat kemilau tergantung dari ketebalan, kehalusan dan daya tembus cahaya dari nacre yang merupakan lapisan yang menutupi nukle mutiara, dimana tingkat ketebalan rata-rata mutiara laut selatan adalah 1,5 - 3mm.
4.  Permukaan: permukaan mutiara laut selatan juga bisa diklasifikasikan sebagai kualitas permukaan yang terbaik, karena memiliki titik luka atau lesung yang minim pada setiap butir-butiran mutiara yang dihasilkan.
5.  Ukuran:   umumnya mutiara laut selatan yang dibudidayakan di Indonesia rata-rata 8 - 16 mm dengan bentuk yang bermacam-macam

Setelah mengenali ciri-ciri mutiara laut selatan Pengujian mutiara melalui system grading juga akan mempengaruhi harga mutiara tersebut. system grading yang digunakan adalah A kualitas tinggi, B kualitas sedang, C kualitas rendah. 

Dengan mengetahui ciri-ciri mutiara laut selatan secara spesifik tentu dapat mengurangi resiko kekeliruan bagi calon konsumen saat membeli mutiara.

Ada 5 cara yang menjadi tolak ukur penilaian tinggi rendahnya harga mutiara laut selatan: 

Perbedaan mutiara air laut dengan melihat 5 S, yaitu: Shine, shape, size, surface dan shade.

Komuditas mutiara laut selatan di Indonesia menjadi potensi terbesar hasil kelautan dan perikanan. Pada proses dan pengembangan budidayanya mampu menciptakan berbagai efek ekonomi yang cukup besar bagi terciptanya lapangan kerja dan kesejahteraan masyarakat. Khususnya yang beada di pesisir laut maupun yang terlibat pada proses budidaya tiram mutiara laut selatan.

Sebagaimana telah kita bahas di atas, bahwa Pemerintah melalui kementerian Perikan telah berupaya menjaga keberlanjutan industry mutiara laut selatan di Indonesia yang sekaligus sebagai komoditas kebanggaan asli Indonesia di pasar dunia. Sebagai bangsa Indonesia kita harus bangga menjadi produsen terbesar mutiara di dunia. Walaupun mutiara ini dianggap barang mewah namun dibelakang industry mutiara bergantung hajat hidup banyak orang. Perlu kita jaga adalah kualitas tiram pinctada maxima yang digunakan untuk membudidayakan mutiara laut Indonesia. Juga kelangsungan hidup kerang-kerang ini tidak terjadi diplation atau kepunahan dari pada tiram pinctada maxima dari laut Indonesia.

Mari turut mencintai dan bangga produk negeri sendiri. dengan cara mengenal lebih jauh tentang hasil kekayaan kelautan Indonesia, khususnya tentag budidaya tiram. Mempromosikankannya adalah salah satu cara membantu mengembangkan produk itu sendiri dan produk mutiara laut selatan Indonesia menjadi lebih dikenal di mata dunia.


Referensi:
https://www.youtube.com/watch?v=3wtTj-sXgoU
https://drive.google.com/file/d/0B8BI-s0yhOvDdEhKY2prZWxDNk0/view

Tulisan ini diikutkan dalam lomba menulis blog dalam rangka

6th Indonesian Pearl Festival