Susunan acaranya lumayan panjang, yaitu dari jam 9.00 hingga 17.00 yang diawali dengan pembukaan yang menyuguhkan tari kreasi modern Cinde manis. Berikut videonya:
Setelah itu dilanjut dengan menyanyikan Indonesia Raya yang diikuti oleh semua peserta. Diawali penjelasan tentang Kiat sukses usaha kecil menengah oleh Dr. Jacky Mussry, Executive Vice President, KSB Indonesia.
Bahwa The health of business ecosystems merupakan gabungan dari interpreneurship, creativity, dan productivity. Untuk memunculkan Kreatif kita harus menggali ide dan melakukan eksekusi, sementara untuk produktif kita harus memperhatikan efektivitas dan efisiensi. Untuk penjelasan lebih detailnya nantikan postingan saya dilain kesempatan ya!
Pengelolaan financial untuk UKM: Presentasi dan Studi Kasus, oleh bank BCA
Tips dan Trik Menang bersama E-Commerce, oleh Lazada
Jaminan Sosial untuk Wirausahawan, oleh pihak BPJS kesehatan
Solusi teknologi informasi bagi UKM
Ketenagakerjaan di sektor UKM: Tantangan dan solusi oleh BPJS Ketenagakerjaan.
Jurus jitu pemasaran UKM & diskusi panel bersama penerima penghargaan, dipandu oleh Edo Rinaldo, Direktor of Empowerment KSB Indonesia
Pengembangan modal bisnis UKM yang efektif, oleh Catharina B Nawangpalupi , VP Research KSB Indonesia & Tim Global Enterpreneurship Monitor Indonesia, dipimpin oleh Samuel Wattimena dan Staff khusus Kementerian Keperasi dan UKM RI.
KSB Indonesia Presidential Awards
Kurasi UKM oleh Galeri Indonesia wow
Di akhir acara ada kurasi dari UKM-UKM yang rata-rata sudah berjalan dan berkembang. UKM-UKM ini adalah hasil pilihan dari Pengda yang bertujuan agar mampu menginpirasi UKM-UKM lain agar berani berinovasi dan mengembangkan usahanya.
Kurasi ini memberikan gambaran betapa UKM-UKM Indonesia memiliki kemampuan dalam menciptakan produk-produk dengan kualitas yang baik dan memiliki daya seni maupun inovasi tinggi. Selayaknya kita bangga bahwa produk-produk dalam negeripun memiliki daya jual tinggi dan prospek ekonomi yang bagus.
Berikut UKM-UKM tersebut:
Tas dari Sak Semen
Saya dibuat terheran-heran melihat produk ini. Bagaimana tidak, sak semen dalam bayangan saya adalah berwarna coklat, kaku, kucel dan terlihat kotor karena bekas bungkus semen. Namun nyatanya yang terlihat didepan mata justru membuat saya takjub, bukan kertas semen seperti yang ada dalam pikiran saya, akan tetapi sebuah tas yang terlihat modis dan mewah. Luar biasa.
Gambar diambil dari google |
Inilah inovasi. Alasan UKM tersebut memproduksi tas dari semen adalah karena tas dari bahan semen tergolong kuat. Coba bayangkan kalau sak semen tersebut biasa menagggung semen yang beratnya 25 kg, apalagi kalau hanya untuk wadah yang biasanya kita tenteng yang beratnya nggak lebih dari 5 kg? masuk akal khan, kalau tas dari sak semen itu kuat dan awet? Siip semoga melalui UKM tersebut, tas unik ini bisa menjadi kebanggan Indonesia kelak yang bisa go internasional!
Masker dari bahan alami
Sebelumnya saya mengira kalau semua kosmetik itu adalah buatan pabrik besar yang karyawannya bisa ratusan atau bahkan ribuan. Tapi ternyata UKM ini mampu memproduksi masker secara manual. Ada 5 varian
Selain produk-produk di atas ada pula produk dari UMKM lain, antara lain:
Quintik : Tas Rajut
Produk fashion dari kain tenun
Binali. Home dekor border, sulam benang
Sendok Kayu: desert (es cream, minuman), chips (keripik)
Emmm .. Snack: sus kering (4 yarian: original, pedas, coklat, manis)
FCK: jamur chrispy
Gula formula khusus. Gula ini terbuat dari singkong. Cocok diperuntukkan bagi penderita diabetes, anak autis, dll.
Sambal Bu Ayu: 26 varian rasa terdapat 5 level
Sofia Kaeroni: produk gamis, tas yang dibuat dari batik tulis atau cap.
Acara berakhir setelah acara kurasi dari UMKM, tanya jawab dan sharing selesai. Semoga dengan adanya acara seperti ini bisa menjadi media bagi UMKM untuk mengembangkan pemasaran dan produktivitasnya.
UKM harus menjadi prioritas agar ekonomi masyarakat menjadi kuat, saya tertarik dengan produksi tas dari sak semen yang kreatif sehingga kesan kucel kantung semen berubah menjadi barang yang layak pakai
ReplyDeleteIya idenya kreatif, dari yg nggak berharga bisa menjadi bernilai tinggi.
Deletebelum paham perbedaan UKM dan UMKM
ReplyDelete