Sumber gambar: google |
Suasana kemarahan yang diciptakan anak memang mudah sekali memancing emosi
orangtua. Bahkan ada beberapa yang tidak bisa mengendalikan emosi yang kemudian berlanjut dengan melakukan kekerasan pada anak. Ironisnya apa yang dilakukan orangtua ini tidak akan membuat anak jera, tapi justru anak semakin marah bahkan bisa juga akan melawan.
Nah hal yang patut digarisbawahi adalah daripada terbawa kemarahan anak yang bisa berujung melakukan kekerasan fisik, sebaiknya orangtua mengikuti metode parenting dengan menggunakan kalimat penenang dibawah ini.
Berikut 3 metode parenting menggunakan kalimat penenang untuk meredam ke marahan anak, yaitu:
1. Kalimat Penenang Ketika Anak Melempar Barang
Daripada anda berkata dengan nada membentak seperti “jangan lempar lempar barang!”. Sebaiknya anda mencoba untuk mengatakan kepada anak “sepertinya dede sudah tidak suka dengan mainannya ya, makanya dilempar lempar”. Jika ini dilakukan maka jalur komunikasi terbuka akan tetap terjaga. Selain itu juga akan mampu memberikan model pengungkapan perasaan yang baik dari perspektif orangtua.
2. Kalimat Penenang Ketika Anak Memukul
Ketika anak memukul biasanya yang akan diucapkan oleh orangtua adalah “jangan pukul ya!”. Sebaiknya kalimat tersebut diganti dengan, “Mama tahu dede lagi marah, tapi Mama tidak bisa biarin dede memukul atau menyakiti orang lain. Karena, itu salah… sayang”. Pesan tegas seperti ini boleh dilakukan, tetapi melakukan pemukulan, itu yang salah. Pesan ini akan mengajarkan anak untuk bisa memisahkan antara emosi dan tindakan, sehingga nantinya anak akan mampu mengontrol emosinya.
3. Kalimat Penenang Ketika Anak Marah Dan Sedih
“Dede sudah besar! Tidak boleh begitu jelek” kalimat ini bisa terucap dari orangtua ketika sudah merasa sangat kesal dengan tingkah anaknya. Namun ada kalimat yang tepat agar anak tidak marah dan sedih lagi adalah “anak yang sudah besar dan juga orang dewasa kadang bisa marah dan juga sedih, begitu juga dengan dede. Tidak apa apa, nanti juga perasaan itu akan hilang dari diri dede”. Mengatakan pada anak jika dirinya itu tidak boleh sedih dan marah adalah sesuatu hal yang salah, karena ini dapat menyebabkan anak akan menekan perasaannya dengan cara yang tidak sehat.
Itulah 3 metode parenting dengan menggunakan kalimat penenang untuk meredam anak yang sedang marah. Dengan menerapkan metode di atas ketika anak sedang marah maka sudah dipastikan kemarahan anak akan dapat diredam dan orangtua akan terhindar dari tindakan melakukan kekerasan fisik.
Informasi yang sangat berguna Bunda. Saya seorang ayah, bisa nggak ya melakukannya. Harus menarik nafas dulu barangkali sebelum marah ya?
ReplyDeleteHehe...
DeleteBerdoa dulu pak, biar nggak jadi marah
Menarik banget mba.
ReplyDeleteCuman kalau di anak saya bisa diterapkan saat kemarahannya sudah reda.
Kalau enggak, dijamin sayanya juga ikut marah, karena anak saya kalau lagi marah lebaynyaaaa gak karuan hahaha.
Biasanya saya diamkan saja dulu, biarin saja dia gulung-gulung sambil nangis.
Setelah tenang baru deh di kasih pengertian :)
Terimakasih mbak
Deletekarena utk mjd orang tua tdk pernah ada sekolah nya.. jadi belajar dan belajar terus.., ananda balita belum mengenal kata larangan "jangan" spt : jangan lari nanti jatuh, akan lebih bisa diterima jika kalimatnya dirubah mjd "larinya pelan2 ya sayang".. - salam #bundabelajar mba ..
ReplyDeletebetuul bund ... orangtua harus mencari sekolah sendiri.
DeleteTerimakasih yang mbak Dwi
Sepertinya adik udah nggak suka sama mainannya ya? Daripada dilempar sini bunda jual-jualin hahaha.. #mataduitan
ReplyDeleteiya ya mbak ... aku kalo pas ngerapiin mainan anak-anak yang super banyak itu, kadang berkhayal ... ini kalo dijual laku berapa ya ... haha ...*emakkahabisanuangbelanja
DeleteKalimat penenang termasuk efektif yaa
ReplyDeleteintinya memberikan rasa nyaman pada anak, sehingga ia menjadi lebih tenang mbak, hehe
DeleteSedang mempraktekkan juga ke Salfa untuk memberikan kalimat efektif
ReplyDeleteSo far kadang berhasil kadang nggak
Bener-bener roller coaster
iya mbak, orangtua harus kreatif harus punya cadangan seribu satu cara
DeleteMemang lebih gampang mengucap kata "jangan" daripada kalimat yang panjang2 itu, tapi memang kurang empati banget sih, dan ortu harus belajar banyak utk lebih empati ketika anak marah
ReplyDeletebetul mbak reni. tapi kadang orangtua lebih memilih jalan instan. hehe ... bener2 harus selalu belajar dan belajar menjadi orangtua
DeleteHmmm, baca ini trus ngebayangin besok-besok babybear udah bisa ngomong gimana yaaaa hihihihi.
ReplyDeleteTfs mbak :*
kayak saya dulu mbak, waktu anak pertama masih bayi .... hehe, tapi semua akan terlampaoi dengan baik Insyaallah, yang penting sabaaar ...
Deleteterimakasih ilmunya bunda :)
ReplyDeletesama2 mbak fenny
Delete