UA-83233104-1

Wednesday, 11 July 2018

Tips Masak Pare Enak Nggak Terlalu Pahit


  Pare, dari dulu memang rasanya pahit. Dulu  saya tidak suka sama sekali. Dalam hati saya bertanya, "Apa sich enaknya dengan makanan pahit gini?", haha ... dulu sich. Tapi sekarang, saya malah sukaaa banget. Pahit sich... tapi rasa pahit itu ditransfer menjadi enak, hehe ...

Tapi tergantung yang masak juga sich. Saya kalau beli kadang juga nggak suka, karena rasa pahitnya itu tajam banget. Tapi kalau masak sendiri, emmm ... bisa nambah dech nasinya, hehe ...

Saya kasih tahu ya mom ... gimana tipsnya saya yang dulu nggak suka menjadi suka pare?


Ceritanya, suatu hari di awal pernikahan suami minta dimasakin pare. Karena kebetulan waktu itu pas kita berdua jalan-jalan, suami melihat ada pare. Dia pilih-pilih, dan minta ijin dimasakin pare. Warnanya hijau muda dan bentuknya besar, lebih besar dari ketimun biasa.

Pada awalnya saya menolak untuk beli pare, karena disamping sudah jelas saya nggak suka, juga jujur saya bingung memasaknya. Ya... seumur-umur saya belum pernah masak dan juga makan pare. Daan .... Ternyata sekarang adalah petualangan pertama saya dengan penuh rasa deg-degan. Gimana nggak deg-degan? Memasak sesuatu yang kita nggak pernah tahu sebelunya, yang jelas takut gagalah! Tapi mau menolak saya juga nggak enak. Oklah demi suami tercintah, saya rela untuk bereksplorasi dengan resiko besar kemungkinan rasanya nggak enak, haha ....

Sampai di rumah, saya langsung menuju dapur. Ngebayangin gimana pahitnya, saya mencari-cari cara, campuran apa ya yang sekiranya bisa menetralisir rasa pahitnya. Bukan menghilangkan sich, tapi minimal pahitnya bisa tersamar. Sebelumnya saya tanya suami, mau dimasak apa parenya? Dan suami menjawab, "Dibikin oseng-oseng".

Baiklah, Oseng-oseng. Kalu jenis masakan ini sich saya nggak binggung soal bumbunya. Gampang aja, cuma bawang putih, bawang merah, cabe besar, garam, dan sedikit gula.

Nah, untuk pare, karena saya ingin menyemarkan rasa pahit menjadi rasa enak, maka saya mencampurkannya dengan ikan tongkol atau tuna. Bisa juga dengan ikan asin, atau jenis ikan laut lainnya.

Masaknyapun gampang, setelah bumbu diiris tipis lalu ditumis. Setelah berbau harum, masukkan ikan yang sudah digoreng, lalu masukkan pare yang sudah dipotong2 setebal 1 cm. Oseng-oseng (aduk) bentar, lalu angkat. Disajikan hangat-hangat bersama nasi hangat pula.

Awalnya, pertama ngincip masakan pare, saya tidak suka. Rasanya agak renyah, ketika mau dikulum pahit banget. Bbuuuah..... Dan tenggorokan saya seperti menolak. Mau saya paksa menelan nggak bisa, karena memang sangat pahit. Lalu ya udah, nggak jadi makan pare.

OK, prepare masak pare untuk yang kedua kalinya. Ya... betul, lagi-lagi demi menyenangkan suami, haha ... Saya mencoba cara masak yang berbeda. Pare saya potong lebih tipis lagi. Lalu bumbu saya beri cabe, dan cenderung dimasak agak pedes. Pas bumbu sudah masuk, segera saya tambahkan garam, lalu ikan masuk. Aduk sebentar. Beri sedikit air (sekitar 1/4 gelas). Setelah mendidih, baru masukkan pare. Lalu tutup, biarkan matang. Bedanya kali ini saya masak parenya sedikit agak matang. Jadi rasanya empuk, tidak renyah.


Teng ... tong .... bener. Ternyata pare tidak sepahit yang pertama rasanya. Dan cenderung enak malah. Tetap ada pahitnya sich. Tapi pahitnya terkalahkan rasa emmm ... enak. Sukses dech, saya menjadi suka sama pare, haha ....

Nggak percaya? Cobain dech ....

Ada sich sebetulnya cara, agar pahit di pare bisa hilang. Tapi saya sengaja tidak menghilangkannya. Kata suami juga gitu. Biar aja tetap pahit, karena rasa pahitnya banyak manfaatnya buat tubuh.

Pingin bukti? Sayapun browshing .... wuuuzz... ternyat benar. Ada kandungan zat tertentu yang bagus bagi tubuh. Apa hayooo? Ini dia ....


Pare pada rasa pahitnya ternyata menyimpan zat yang disebut MAP 30. Zat ini bermanfaat manfaat luar biasa untuk para penderita HIV/AIDS. Yaitu bisa membantu memperkuat ketahanan tubuh kita. Kandungan MAP 30 atau alpha momocrain, adalah sejenis protein yang ampuh membuat perkembangan virus HIV menjadi lebih terbatas. Nah ... hebat khan? Terbukti ada sebuah riset bahwa beberapa pasien penderita AIDS meningkat kekebalan tubuhnya saat setelah diberikan ekstrak sayur pare yang ada dalam menu makanannya.

Gimana? Masih berniat menghilangkan rasa pahitnya ...

No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah menggunakan blog ini sebagai referensi.