Bisnis ini berawal dari hobby saya yang suka masak dan bereksoerimen terhadap masakan. Kebetulan di keluarga, kami pencinta sambal. Keluarga saya juga suami. Makan rasanya masih terasa belum lengkap, jika belum tersedia sambal.
Waktu kecil saya sering dimintai tolong kakek untuk membuatkan sambal. Biasanya kakek merequest sambal mentahan dengan campuran terasi. Karena saya pakai terasi yang biasanya, ya terpaksa harus memasak
terasi dulu. digoreng atau dibakar. Dan kakek selalu memuji, "Sambalnya nyamleng ... enak '. Dan sayapun merasa senang. Sambil berlari-lari kecil menuju teman untuk bermain, dengan senyum yang tetap mengambang.
Sampai saya besarpun dan sering membuatkan sambal bapak, saya sering mendapat pujian karena rasa sambal buatan saya.
Hingga akhirnya saya menikah dan setiap hari wajib ada sambal. Nggak apa-apa sich bikin sambal soalnya sayapun juga suka sambal. Meski nggak banyak, hehe .... yaa ... level sedang lah, haha ....
Permasalahan persambelan mucul ketika harus pergi-pergi dan harus membawa bahan sambal. Terutama ketika saya harus menjenguk anak di pondok. Seringkali ia berpesan, "ma ... bikin sambal ya". Agak berat ini. Berat kenapa coba? .... terasi.
Ya ... pergi-pergi harus bawa terasi itu yang menjadi masalah. Bau terasi yang menyengat itu rasanya kok sangat nggak nyaman jika harus membawa dan selalu bingung harus ditaruh dimana. Dan yang repot lagi kita harus memasaknya dulu (goreng).
Belum lagi issu yang beredar bahwa terasi itu dibuat dari ikan atau udang busuk-busuk atau sortiran. Jadi ikan atau udang yang nggak laku dipasaran, daripada dibuang maka dibuat terasi.
Dan yang sangat mengkhawatirkan lagi itu, masalah campuran bahan kimia tambahan. Yaitu pengawet, dan pewarna.
Pernahkan, ketika makan sambal terasi kita melihat di nasi ada warna-warna kemerahan gitu? Sudah tentu itu warna keluar karena ada bahan kimianya.
Terasi yang ada di pasaran seringkali diberi pewarna agar tampilan terlihat lebih bagus. Dan karena terasi umumnya butuh tampilan warna kuat, maka pewarnanya harus lebih banyak. Nah ... khan? Ini yang berbahaya. Padahal kita sering bangat mengkonsumsi terasi, kalo saya hampir tiap hari. Apa nggak ketir-ketir tentang resiko bahan kimia tersebut? Apa jadinya kalo setiap hari secara rutin sehari 3X tubuh kita selalu diberi bahan kimia? Sudah jelas bahan kimia adalah resiko terbesar penyebab penyakit kanker. Naudzubillah .... semoga kita selalu mendapat kesehatan. Amiin.
Dalam rangka mencanangkan hidup sehat, bebas bahan pengawet, Dulu saya sempat mengganti terasi dengan udang. Jadi setiap hari saya membeli udang untuk campuran sambal. Tetap enak sich sambalnya. Nggak beda jauh dengan sambal terasi. Lebih enak pakai udang malah, menurut saya.
Sambal udang. Lama-lama saya jadi repot sendiri, karena harus membeli udang, mengupas, dan menggoreng. Dan udang seringkali juga nggak tersedia di pak sayur langganan saya.
Dari berbagai pertimbangan cerita-cerita di atas, saya berpikir gimana ya membuat terasi sendiri. Maka saya bereksperimen mengolah udang menjadi sebuat terasi yang praktis dan bebas bahan pengawet. Maka ketemulah ide, Terasi Bubuk.
Terasi Bubuk Bunda Sugi buatan saya, sebetulnya bisa dibilang bukan sekedar terasi sich. Karena ini sudah saya bumbui bawang dan bahan bumbu tradisional lainnya. Sehingga jika dikonsumsi langsung, ditaburkan di atas nasi dan langsung dimakanpun juga bisa, dan aman. Karena terasinya sifatnya matang. Bisa juga untuk taburan masakan lainnya, seperti bikin tumis kangkung, lodeh, dll.
Mengenai Terasi Bubuk Bunda Sugi
Terasi Bubuk Bunda Sugi adalah terasi yang terbuat dari udang segar yang diolah secara tradisional, tanpa tambahan bahan pengawet. Terasi ini langsung dikemas setelah proses produksi berakhir, tujuannya untuk menjaga kualitas produk.
Terbuat dari udang segar pilihan, yang menimbulkan rasa harum dengan rasa yang enak serta praktis dibawa-bawa.
Ini nich, Terasi yang sudah dikemas.
Boleh kok bund diorder. Jika punya toko oleh-oleh, boleh kok bund saya jadi mitranya. Minat reseller juga bisa. Untuk sementara penjualan on line saya melalui WA di nomor 085100013093. Instagram atau marketplace Bukalapak
Terasi Bubuk Bunda Sugi, produk yang sudah dikemas |
Ini produk saya yang lain:
Saya bawa waktu menginap di Tretes View Hotel |
Pretena soya yang telah diseduh. Rasanya emmm .... enak |
Alhamdulillah 2 hari bisa produksi semua: Terasi bubuk, kedelai bubuk, dan serundeng Bandengdan bisa memenuhi pesanan konsumen. |
Susu Kedelai Bubuk Protena Soya |
Enak ya ga perlu dimasak lagi :)
ReplyDeleteiya mbak, tinggal tabur. Yuuk cobain mbak ...
DeleteNyam nyaaamm enyaakkk
ReplyDeleteSukses dan berkah selalu ya mbaaa
Amiin ... Makasih ya mbak nurul
DeleteJadi gak masalah dong ya mbak, gak bisa masak tapi doyan sambel. Ah, praktis nih. Solusi terbaik buat aku yang gak pandi ngulek��
ReplyDeletebetuul mbak. Yuuk dicobain terasinya ...
DeleteTerasi bubuk ya, hmm... bisa dicoba kalau pas mau ngulek sambal
ReplyDeleteBisikin harganya dong.
Trus itu susu bubuk kedele-nya juga sepertinya enak.
Kalau yang kemasan sedikit ada ga ya? Mau tawarkan ke suami
terasi bubuk untuk harga sekarang 35rb, kedelainya 18rb.
DeleteUntuk kemasan kedelai 165gr itu mbak. Ada sich yang sachet 4gr, harganya 5rb.
Semoga laris ya mbak..esiapa tau bisa titip ke Qony Latansa
ReplyDeleteAmiin ... terimakasih ya mbak
Delete