UA-83233104-1

Monday, 8 October 2018

Cerdas Kelola Keuangan Keluarga, Dengan Nabung atau Investasi


Siapa sich yang nggak ingin hidup bahagia, sejahtera? Secara materi berkecukupan. Berkecukupan bukan berarti memiliki harta berlimpah. Namun kita mampu membayar atau menyisihkan anggaran sesuai kebutuhan.

Ada lhoo orang yang memiliki gaji besar, namun ia tak punya tabungan, atau justru malah berhutang. Dan ada pula yang memiliki gaji pas-pasan namun mampu membayar semua kebutuhan termasuk biaya sekolah dan menyisihkan uang untuk menabung.

Oleh karenanya kita memang dituntut untuk cerdas dalam mengelola keuangan. Kita harus pintar membuat skala prioritas, mana kebutuhan yang harus didahulukan. Dan tentu saja bisa mengesampingkan pada kebutuhan yang nggak terlalu penting.

Ibu-ibu nich yang seringkali tergoda untuk belanja saat ada tawaran diskon. Apalagi kalao diskonnya besar atau banting harga. ehmmm ... rasanya sayang untuk dilewatkan kesempatannya. Hehe ... iya nggak?



Lalu kalau saya sodori pertanyaan,
Seberapa pentingkah, kita membeli barang pada saat diskon tersebut? Barangnya yang penting untuk dibeli, apa diskon yang dianggap penting?

Bingung khan? Iya karena terkadang pada hal-hal yang sebenarnya nggak terlalu penting karena dikemas indah, maka kita menganggapnya menjadi penting. Siip ... kena dech jebakan badman dari devisi marketingnya penjual!  haha ... Kalo ini sich saya banget... hihi ..

Untungnya, saya ikut acara Kopdar Investarian bersama Reksa Dana Manulife di Graha Bukopin Surabaya, tepatnya 29 September kemarin. Di acara tersebut saya mendapat banyak mengetahuan tentang bagaimana mengelola keuangan yang kadang bolong. Apalagi sekarang jamannya belanja online. Banyak baju-baju serta jilbab-jilbab cantik yang bersliweran menggoda untuk dipinang, hehe ... Boro-boro menabung, uang di dompet aja sering kosong sebelum waktunya hihi ... ketahuan dech suka belanja.



OK, next. Itulah perlunya kita mengelola keuangan dengan cerdas. Karena jika tidak maka kita akan mengalami yang namanya “Besar Pasak dari pada Tiang”. Bener nggak? Dimana pengeluaran lebih besar daripada pemasukan. Jika sudah demikian yang terjadi besar kemungkinan akan muncul yang namanya hutang. Jangan sampai ya, kita hutang karena masalah ini. Apalagi yang punya pemasukan flat. Bisa-bisa hutang nggak pernah terselesaikan namun terus bertambah. Nah, itu yang enggak boleh!

Berkaitan dengan pemasukan, kita harus punya yang namanya mimpi. Mimpi akan mengarahkan kita bagaimana mengelola keuangan. karena mimpi pula seseorang akan berpikir untuk menabung atau investasi.

Ayoo ... kita bermimpi 

Setiap orang pasti punya mimpi, meski masing-masing berbeda. Mimpi bisa membangkitkan semangat. Mimpi juga bisa membuat kita merasa bahagia. Umumnya sebagian besar inilah mimpi-mimpi yang diharapkan:




inilah 5 mimpi besar yang seringkali diharapkan


Menikah
 Bagi yang masih single, inilah mimpi utama yang sering diharapkan. Cepat atau lambat seseorang harus punya planning untuk ke sana. Jelas kita harus mempersiapkan keuangan jauh-jauh hari untuk persiapan tersebut. Sebagian ada yang acara pesta pernikahannya di-handle orang tua. Jika anda yang termasuk salah satunya, masih ada yang harus dipersiapkan, yaitu biaya honeymood.

Travelling
Travelling itu memang perlu, meski bukan kebutuhan primer. Karena travelling selain bisa membuat otak kita fresh, juga bisa menciptakan inspirasi maupun ide kreasi. Kalo pingin nggak banyak budget, sebaiknya pilih yang dekat-dekat aja.

Kalo saya biasanya staycation nyari hotel yang murah-murah aja. Biasanya pilih kriteria yang familiar dengan anak-anak. Ada kolam renangnya atau play ground.

Piknik yang dekat-dekat aja dech ... (Location: Ibis Hotel Surabaya dan Kebon Teh Wonosari)


Lanjutkan sekolah tinggi
Mimpi ini bisa kita sendiri atau pasangan, dan bisa juga anak. Kalo saya menyiapkan biaya anak untuk ke jenjang Pendidikan tinggi minimal 3 tahun sebelumnya sudah saya cicil. Harapannya sich, pada tahun dimana Dana harus terpakai, biaya sudah siap.

Punya rumah sendiri
Mimpi punya rumah sendiri bagi yang belum punya atau masih sewa. Tapi bisa juga rencana pembelian rumah kedua untuk investasi. Bisa juga memikirkan renovasi rumah, dimana dana ini juga perlu dipersiapkan dalam jangka waktu yang relatif bisa panjang.

Punya mobil baru
Kalo ini sich pasti semua orang pingin. Jika belum punya mobil, maka targetnya harus punya mobil. Sementara yang sudah punya mobil, mungkin ingin menukat mobilnya dengan mobil baru. Jelas , jika dana untuk ini sudah dipersiapkan, maka kapan saat kita butuh, dana sudah siap dipakai.

Jika tidak semuanya, minimal ada satu atau dua khan yang sesuai dengan mimpimu? Lalu apa yang akan dilakukan dengan mimpi tersebut? Yaa ... Merealisasikan mimpilah. Jadi jangan ngayal doang! Hehe… Jangan sampai hanya berhenti di khayalan aja! Tapi berusahalah mewujudkannya!

Gimana donk caranya?

Seperti yang sudah saya singgung di atas. Ada 2 cara mewujudkan mimpi, yaitu: NABUNG atau INVESTASI

Lalu mana yang sebaiknya kita pilih? NABUNG apa INVESTASI?

Sebelum kita tau bedanya, marilah kita sepakati dulu persamaannya. Nabung dan Investasi adalah: sama-sama perilaku dengan tujuan menyimpan uang.

Perbedaan NABUNG dan INVESTASI adalah:




NABUNG
Adalah menyimpan uang oleh karena uang tersebut belum terpakai saat sekarang. Biasanya inginnya yang sewaktu-waktu bisa diambil.

INVESTASI
Adalah menyimpan uang dengan tujuan untuk kepentingan masa depan. Jadi uang diharapkan bisa tumbuh dan berkembang. Dan menyimpan jenis ini untuk menghindari terjadinya inflasi.

Nah, berbeda khan peruntukannya? Bisa aja sich kita gunakan keduanya. Semua tergantung dari kebutuhan. Kapan uang/ dana yang kta simpan tersebut akan kita ambil? Sewaktu-waktu atau dalam jangka tertentu?

Setelah kita tau persamaan dan perbedaannya, jelas yang jadi patokan untuk memilih NABUNG atau INVESTASI adalah jangka waktu. Jika kita menginginkan dalam jangka waktu pendek, maka sebaiknya NABUNG. Namun jika kita punya waktu panjang untuk mewijudkan mimpinya, maka bolehlah INVESTASI.

CATATAN PENTING dalam berinvestasi:

Harus aman dan terpercaya.

Ayoo … Berinvestasi!

Tapi hati-hati lhoo. Sebagian orang ada yang gagal atau malah merugi ketika berinvestasi. Jangan sampailah gagal dalam urusan perduitan! Tipsnya adalah “ Jangan tergiur dengan produk yang berisiko tinggi meski, hanya karena ingin return yang tinggi.”. Sebagai pemula pilihlah yang low risk dan low return.

Diacara Kopdar tersebut saya mendapat ilmu yang berharga yaitu tentang DANA DARURAT. Ya … dana ini seringkali kita butuhkan, namun sering juga kita lupa untuk memasukkan dalam anggaran.

Mengapa dana darurat penting? 

”Nggak punya dana darurat itu ibarat naik mobil, tapi nggak bawa ban serep. Berani?“

Sebelum kita berbicara lebih lanjut, sebaiknya kita tau dulu apa itu dana darurat.
Dana darurat adalah: dana yang kita butuhkan sewaktu-waktu dan keberadaannya harus ada dan nggak bisa kita hindari. Ini biasanya mencakup hal-hal yang nggak kita inginkan dan sifatnya urgent. Jelas, bukan ketika ada handphone keceh, lalu pingin beli lhoo ya ...!

Dana darurat digunakan ketika terjadi sesuatu yang harus dibiayai, tanpa bisa dicegah atau dihindari. Contohnya: anak sakit, atap rumah bocor, memperbaiki mobil karena keserempet, biaya kecelakaan, dll.

Untuk anggaran dana seperti ini sebaiknya kita simpan di tempat yang sewaktu-waktu kita butuh bisa diambil. Dan jangka waktunya relative, namun lebih cepat lebih baik.

Berbeda dengan Dana untuk biaya sekolah. Dana ini bisa kita rencakanan dalam tempo atau jangka waktu tertentu. Panjang pendeknya jangka waktu tergantung dengan kebutuhan, kapan dana tersebut mau dipakai. Kita bisa merencakanannya dari sekarang, mau 3 tahun lagi, atau 5 tahun lagi, masing-masing orang kebutuhannya berbeda.

Berapa  besarnya Dana Darurat?

Tak ada patokan berapa besar uang yang dianggarkan untuk dana darurat. Akan tetapi menurut perencanaan keuangan, Dana Darurat sebaiknya cukup untuk menyokong hidup kta selama 6 bulan. Ini diambil dari asumsi terjelek seandainya terjadi kasus PHK (Putus Hubungan Kerja).

Jadi seandainya biaya hidup kita perbulan 5 juta, maka minimum dana darurat yang perlu disiapkan adalah sebesar Rp 30 juta.

Sebagai catatan, dana darurat seharusnya tidak digabung dengan anggaran kebutuhan lainnya. Terutama dengan uang belanja harian. Tujuannya, agar jumlahnya tetap terjaga.

Baik kita sudah tahu tentang anggaran yang harus kita keluarkan termasuk, kebutuhan yang berkaitan dengan mimpi yang saya sebutkan di atas, dan dana Darurat yang harus ada. Masing-masing Dana, dapat kita masukkan dalam kategori di tabung atau diinvestasikan.

Nah sekarang yuuk berlatih membuat planning tentang Nabung atau Investasi!

Di Reksa Dana ada berbagai macam produk. Yaitu:

Reksa Dana yang paling cocok untuk pemula dan resikonya paling kecil adalah Reksa Dana pasar uang.

Mengapa harus Reksa Dana?

5 hal tentang Reksa Dana

Bagaimana cara cerdas mengelola keuangan? Saya mencoba membuat planning tentang anggaran dana atau investasi. Dalam hal ini ada 3 hal yang harus di jawab, yaitu Apa, Berapa, dan Kapan?


Sebelum menentukan Nabung atau Investasi, jawab terlebih dahulu 3 peranyaan di atas!


Yuuk mencoba membuat itung-itungan, berapa sich seharusnya dana yang kita anggarkan dalam tiap bulannya? Saya mencoba membuat gambaran seandainya uang saya tabung atau invest melalui Reksa Dana. Inilah perinciannya!


Dari dana yang saya rencanakan di atas, akhirnya saya buat seperti ini. Ini adalah gambaran jika dana tersebut, saya masukkan dalam bentuk nabung atau yang disebut pasar uang, dan investasi saya masukkan dalam pendapatan.

Mengpa pasar uang? Karena ini bisa diambil sewaktu-waku. Sementara kalau pendapatan tetap hanya boleh diambil dalam waktu tertentu. Termasuk dana darurat saya masukkan dalam pendapatan tetap. Karena dana ini memang akan mengalami tumbuh dan berkembang. Boleh dicairkan dalam waktu tertentu saja. 

Nah ... inilah perencanaan yang saya pakai untuk mencoba merealisasikan mimpi. Anda bisa mencobanya sendiri. Jika berminat anda bisa email saya nanti akan saya kirim rumus hitungannya, sehingga tak perlu repot2 lagi menghitung. Anda tinggal memasukkan angkanya saja, dan hasil sudah langsung terlihat.

Selamat mencoba, semoga bermanfaat!










6 comments:

  1. Ulasannya lengkap banget, jadi makin pengen ikutan Reksa Dana

    ReplyDelete
  2. Ini bener banget mak.. seberapun besar gaji kalo gak bisa mengelola ya bermasalah dikemudian hari.. huhu.. saya juga lagi belajar Budgeting nie.. supaya gak Jajan sekate-kate

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mak ... harus pinter pegang kendali keuangan untuk menuju sejahtera hehe ..

      Delete
  3. Makasih sharingnya mba, setuju bahwa investasi penting bgt, untuk bekal masa depan

    ReplyDelete
  4. memang sulit memgelola keuangan seperti akuntansi sebagai jantung perusahaan. Terima kasih sudah berbagi infonya dan pengetahuannya mba

    ReplyDelete

Terimakasih sudah menggunakan blog ini sebagai referensi.