Grow Happy, bagaimana “Mendidik Anak Menjadi Bahagia”. Karena bahagia merupakan sumber atau inti optimalnya anak akan tumbuh dan berkembang.
Membuat anak bahagia terlihat sangat sederhana dan mudah dilakukan. Namun, bahagia yang bagaimana yang bisa menjadi stimulasi agar anak bisa tumbuh kembang secara optimal? Sebelum membahas lebih detail, baiknya kita ketahui terlebih dahulu apa sich makna Tumbuh Kembang secara optimal itu?
Tumbuh Kembang secara optimal
Adalah dimana anak akan tumbuh dan berkembang secara standart sesuai dengan tahapan perkembangannya.
Tumbuh berarti bertambahnya volume, atau ukuran tubuh dan jumlah sel serta jaringan pada tubuh. Secara umum indikator untuk mengetahui adanya pertumbuhan adalah melalui pertambahan tinggi badan, berat badan dan lingkar kepala secara standart. Jadi pertumbuhan anak akan nampak dari fisiknya.
Sedangkan Perkembangan adalah bertambahnya struktur, fungsi dan kemampuan anak yang lebih kompleks. Ini dilihat dari segi psikologisnya. Indikator perkembangan meliputi kemampuan :
- Sensorik (kemampuan panca indera, antara lain: mendengar, melihat, meraba, merasa, mencium)
- Motorik (terdiri dari motorik kasar, halus, dan kompleks)
- Berkomunikasi dan berinteraksi (kemampuan merespon: tersenyum, menangis, bicara, dll)
- Kognitif (kemampuan menganalisa, mengenal, membandingkan, mengingat, memecahkan masalah, dan kecerdasan)
- Bersosialisasi, kemandirian (kemampuan berempati dan simpati)
- Kreativitas
- Moral dan spiritual (nilai-nilai adat, budaya serta agama)
Nah, pertumbuhan dan perkembangan itu sendiri dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu Faktor Fisik dan Psikologis (lingkungan).
Faktor Fisik
Faktor fisik dapat diupayakan dengan menjaga kesehatan dan pemenuhan nutrisi/ gizi secara tepat. Tahukan anda bahwa kesehatan itu dimulai dari system pencernaannya. Jadi jika system pencernaan baik, maka zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh dapat terserap dengan sempurna.
Bagaimana menjaga agar system pencernaan baik atau sehat?
Yaitu dimulai dengan menjaga agar bakteri baik yang dibutuhkan oleh tubuh terpenuhi dengan takaran tepat. Terutama anak, untuk bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal dibutuhkan asupan makanan antara lain: kalsium, vitamin dan mineral, serta probiotik yang tugasnya menjaga kesehatan pencernaan.
Nestle Lactogrow turut mendukung tumbuhkembang anak Indonesia dengan menghadirkan susu yang diperkaya kalsium, 12 vitamin, minyak ikan, tujuh mineral, dan omega 3 dan 6, serta mengandung probiotik Lactobacillus reuteri.
Probiotik Lactobacillus reuteri adalah bakteri baik yang berfungsi menjaga kenyamanan saluran cerna.
Funsi Probiotik adalah:
- Menjaga kekebalan tubuh
- Mencerna serat dan menghasilkan nutrisi yang dibutuhkan
- Melindungi dari penyakit
- Mendukung kesehatan saluran cerna (menurunkan konstipasi)
- Melindungi usus dari mikroba dan zat berbahaya lainnya
Probiotik dapat diperoleh dari berbagai makanan dan minuman antara lain adalah: tempe, yogurt, kefir, kimchi, kombucha, susu dan masih banyak lagi.
Faktor Psikologis
Yuuk … mulai mengkondisikan lingkungan untuk menjadi stimulator bagi perkembangan anak. Maximizing Parental Role in Nurturing Children Happiness, yaitu bagaimana agar orang tua berperan secra maksimal dalam membuat anak bahagia.
Beberapa alasan mengapa anak harus bahagia?
Sebuah penelitian yang dilakukan melalui wawancara pada 14 responden ditemukan hasil bahwa sebagian besar responden setuju anak bahagia akan mencapai tumbuh kembang secara optimal.
“Why growing a happy child is important?”Dengan bahagia anak akan mampu mempersiapkan masa depan dengan lebih baik.
Anak yang bahagia akan lebih mampu untuk bersosialisasi. Ini akan membangkitkan rasa empati, simpati, peduli, serta komunikasi efektif.
Bahagia akan menstimulasi perkembangan otak, sehingga anak akan lebih mampu dan mudah menyerap informasi dan pencapaian akademi dengan lebih baik.
Merupakan kewajiban dan peran orang tua pada anaknya.
Buat Anak Bahagia!
Bahagia itu sederhana. Karena targetnya adalah hanya bagaimana membuat anak bisa tersenyum. Karena saking sederhananya sudah dapat dipastikan setiap orang tua mampu melakukannya.
Sebagai contoh: ada orang tua yang selalu memberikan androidnya setiap anaknya rewel dan memilihkannya game favoritnya. Anak akhirnya betah berlama-lama asyik bersama mainan onlinennya. Dan selama itu pula anak tak lagi menunjukkan rewel, bahkan ia suka tertawa atau senyum sendiri dengan mainannya. Sekilas kita melihat anak tersebut bahagia.
Benarkah anak tersebut bahagia bersama gadgetnya?
Tidak. Bukan seperti ini bahagia yang diharapkan bisa menjadi stimulasi perkembangan optimal pada anak. Bahagia yang dimaksud lebih mengarah pada kualitas hubungan dan kedekatan kita pada anak.
Menciptakan bahagia pada anak itu memang tidaklah sulit. Karena tak butuh biaya mahal, tak butuh tenaga yang besar dan tidak pula waktu yang panjang. Kita tak perlu membeli Hp yang bagus, tak juga harus menyediakan mainan yang banyak dan mahal, dan tidak juga mengajaknya berlibur jauh-jauh.
Bahkan bahagia yang bisa orang tua ciptakan lebih sederhana lagi dari itu. Apa coba?
Yaitu ciuman dan pelukan. Bentuk ciuman dan pelukan berkualitas pada anak akan memberinya rasa aman, merasa disayangi, merasa dihargai, dan membuatnya merasa special.
Selain ciuman dan pelukan kita juga bisa meluangkan waktu untuk anak, yaitu untuk mendengarkan. Siapapun akan merasa senang, happy saat didengarkan. Tak terkecuali anak, merekapun demikian. Mendengarkan anak mengeluh, bercerita, mengungkapkan rasa senang, dan lain sebagainya.
Kegiatan lainnya adalah berolah raga bersama. Ada banyak jenis olah raga yang bisa dilakukan bersama anak, antara lain: sepak bola, bola voly, berenang, jalan sehat, bersepeda, dan masih banyak lagi.
Bahagia dapat menjadikan anak memiliki kesadaran diri yang lebih baik, menejemen waktu yang lebih baik, kesadaran sosial, kemampuan sosialisasi, dan kemampuan mengambil keputusan lebih baik. Semua pengalaman baik yang menjadikan anak bahagia akan memberikan peluang keberhasilan pendidikan, kesuksesan karis, dan hasil penting lainnya.
Tiga narasumber dalam acara worksjop grow happy |
Acara ini menghadirkan beberapa narasumber yang ahli dibidangnya, antara lain: Pramudita Sarastri selaku Brand Executive Nestlé LACTOGROW, Elizabeth Santosa, MPsi, Psi, SFP, ACC, Psikolog, dan Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K), Dokter Spesialis Anak.
Selain acara workshop, juga ada acara yang nggak kalah serunya yaitu Kompetisi membuat sajian menu dalam sehari untuk buah hati. Tapi menu yang disajikan kali ini bukan makanan beneran lhoo …! Yaitu menggunakan playdoh.
Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 orang. Masing-masing peserta mendapat 5 macam playdoh dengan warna yang berbeda-beda.
Jadi intinya kompetisi mengarah pada kemampuan berkreasi artistik dalam menyajikan makanan yang menarik dan bergizi untuk anak.
Alhamdulillah, kelompok saya menjadi salah satu pemenang karena menurut penilaian juri masuk kategori paling kreatif dan artistik.
Menu sarapan: kebab, kentang, telur dadar, ikan, pisang, dan strowberry. Menu Siang: gago-gado (lontong, kentang, telur rebus, sayur rebus, ketimun dan tomat. |
Secara keseluruhan acara ini sangat bagus. Banyak ilmu dan pengalaman yang bisa diambil dari hasil sharing narasumber.
Terimakasih sudah mengunjungi blog www.bundasugi.com semoga tulisan ini bermanfaat! Sampai jumpa di tema menarik lainnya.
Terimakasih, artikel yang sangat membantu.
ReplyDelete