Dulu saya sempat bimbang, antara resign atau tetap bekerja. Tentu saja ini terjadi setelah menikah dan memiliki anak. Mungkin sama alasannya dengan Mahmud (Mamah Muda) lainnya, yaitu ingin fokus pada keluarga. Pernah sich waktu masih remaja berangan-angan menikah, lalu punya anak, pagi-pagi menyiapkan makan suami, mengantar sekolah anak-anak, dan sore hari menyambut kedatangan suami sambil menggendong anak yang tentu saja sudah berdandan rapi dan wangi. Gambaran istri idaman banget ya? Hhehehe ….
Angan-angan tersebut sepintas seolah-olah bertolak belakang dengan pendidikan yang saya miliki. Terutama ibu saya, “Buat apa kuliah kalau hanya jadi ibu rumah tangga?” “Buat apa punya sertifikat keahlian banyak, kalau kerjaannya hanya menggendong anak?”. Wkwkwk ….
Kalau menuruti orang tua artinya saya harus memilih tetap bekerja. Bukan tidak mau sich, ini juga menjadi salah satu keingianan saya dulu, menjadi wanita karir. Namun patuh pada suami juga salah satu harapan saya yang lainnya, yaitu fokus mengasuh dan mendidik anak. Sebab jika saya tetap bekerja sudah tentu anak akan diasuh oleh ART (Asisten Rumah Tangga), dan ini nggak baget buat saya. Saya pingin selalu mendampinginya, mengajaknya bermain, mengajarinya tentang segala hal, dan paling penting mengetahui setiap perkembangannya baik secara fisik
maupun psikologis. Nah, siip khan …!
Bahagia ala saya, bisa selalu dekat dengan anak-anak |
Antara patuh sama orang tua dan suami, tentu saja sama-sama beratnya. Terutama orang tua yang seringkali tidak terima jika anaknya sekolah tinggi, bertitel sarjana tapi hanya jadi diam di rumah mengurusi anak.
Tapi kalau dari kacamata suami, mereka akan bilang, “Mama di rumah aja, Cukup aku saja yang mencari uang, Mama di rumah mengurus anak”. Atau, “Buat apa susah-susah bekerja, kalau hanya dengan gajiku saja sudah bisa mencukupi kebutuhan kita?” eheemmm …
Alamak … sungguh beraaat banget ngambil keputusan, kerja atau resign??? ...
Deal, setelah melalui berbagai pertimbangan dan diskusi yang alot antara saya dan suami serta pada disi saya sendiri, akhirnya saya memutuskan resign.
Mengisi Waktu Mengembangkan Hobby
Sibuk dengan rutinitas sehari-hari seringkali membuat pikiran menjadi jenuh. Oleh karenanya saya mulai menggeluti hobby saya yaitu menulis dan merajut yang memang saya sukai sejak kecil. Keduanya semacam amunisi yang memberikan stamina karena dengan menulis dan merajut hati menjadi tenang dan tentu saja sangat menghibur.
Ini hobby saya, apa hobby kamuh? hehe ... |
Hobby … siapapun yang terlibat akan memiliki power yang besar untuk bisa menyisihkan waktu melakukan hobby tersebut. Hobby akan menggiring kita pada suatu hal yang membuat kita senang, bahagia, kita merasa puas dan juga menjadikan kita lebih loyal.
Mengapa banyak bisnis yang sukses berangkat dari Hobby? Karena Hobby identik dengan passion. Orang akan melakukannya dengan senang hati, ditambah diri sendiri juga memiliki skill. Perfect sudah untuk menwujudknnya.
Karena hobby, maka biasanya dilakukan dengan kesungguhan. Berjalan melampui beberapa tahap, namun tetap dilakukan dengan hati gembira, tanpa tekanan.
Apa Saja Sich Hobby yang Bisa Jadi Bisnis?
Beruntung saya kemarin mengikuti acara talkshow Funancial yang diadakan oleh Home Credit dan Indonesia Female Bloggers, tentang CEO in The Making: Financial Tips to Transform Your Hobby Into a Business. Acara yang dikemas dengan konsep belajar dengan cara menyenangkan ini diadakan di Boncafe Gubeng Surabaya.
Kemeriahan acara Funancial bersama Indonesia Female Bloggers |
Home Credit Indonesia adalah perusahaan pembiayaan multiguna, yang disediakan untuk komsumen dalam membeli produk-produk rumah tangga. Tak hanya terbatas barang elektronika saja, tetapi juga pembiayaan renovasi rumah, dana pendidikan dan juga liburan.
Hadir sebagai nara sumber adalah Dipa Andika (Financial planner – co-founder Hahaha Corp), dan Christie Erin (Co-founder Basha Market of Sorts). Beliau ini adalah orang yang berpengalaman dalam bidang bisnis dan juga bagaimana mengelola keuangan.
Dari materi yang disampaikan di acara #Funancial tersebut saya rangkum apa #YangKamuMau, menjadikan hobi sebagai cara mendapatkan uang sekaligus menjadi bisnis yang sukses.
7 Cara Dapatkan Uang Dari Hobby:
1. Financial Goals
Kalau saya ditanya, “Apa yang kamu mau?”. “Banyak”, mungkin itu jawaban saya. Wajar khan kita hidup yang notabene pingin bahagia, memiliki banyak keinginan?
Setiap orang tentu memiliki banyak keinginan. Pingin kuliah yang tinggi, pingin rumah mewah, pingin mobil bagus, pingin berlibur ke Eropa, pingin pergi Umrah, dan lain sebagainya.
Kalau saya, dari dulu pingin memiliki usaha yang bergerak dibidang penerbitan. Terus pingin lagi bikin usaha rumah makan yang sekaligus ada Park Area, Education Area, dan Rest Area. Jadi rumah makannya dibikin konsep nggak sekedar menyuguhkan makanan dan minuman saja, akan tetapi juga sebagai area persinggahan, yaitu pusat edukasi dan kebugaran. Lalu pingin bikin learning centre, yaitu sebuah pendidikan non formal yang diperuntukkan bukan hanya pada anak-anak atau orang dewasa saja, akan tetapi juga para lansia. Hehe … kedengarannya lucu ya? Ngapain juga orang lanjut usia harus sekolah? Haha …. Nah, pemikian inilah, “Mengapa mereka harus sekolah?” yang perlu diluruskan. Menurut saya, “Perlu”. Ya … meski lanjut usia mereka juga butuh sekolah. Hasil pengamatan saya, orang yang usia lanjutpun butuh belajar. Minimal untuk mengisi waktu luangnya dengan melakukan kegiatan bermanfaat.
Nah, itu yang dinamakan financial Goals. Kita harus punya rencana, harapan, angan-angan yang ingin kita wujudkan.
Ini sebagai langkah awal, tentukan terlebih dahulu Finacial Goals!
Ceria .... Habis dapet ilmu Financial goals |
2. Catatan Pengeluaran
Saya pernah kaget bukan main ketika tiba-tiba saat menghitung jumlah uang di dompet ternyata habis, padahal uang belanja dari suami baru saya terima 5 hari yang lalu. Kemana perginya? Masak hanya dalam waktu 5 hari habis sekian juta? Diambil tuyulkah? Haha ….
Nah, dari sini, saya mulai melakukan pencatatan pengeluaran. Saya telusuri, kapan saja dan untuk apa saja uang saya keluarkan dari dompet? Banyak orang tak menyadari betapa pentingnya kita mencatat setiap pengeluaran yang kita lakukan dalam satu bulannya.
Mencatat pengeluaran adalah sebagai salah satu cara mencapai kesuksesan. Alasannya kita butuh modal untuk mewujudkan keinginan, maka butuh keahlian dalam hal keuangan.
Catat pengeluaranmu, dimanapun kamu berada |
3. Prioritas Pengeluaran Penting
Hal yang paling sering membuat kita rela mengeluarkan uang tak terduga adalah adanya promo. Tergoda dengan promo membuat kita membelanjakan uang meski pada hal yang tidak terlalu penting. Selain itu godaan iklan seringkali membuat kita lupa bahwa hal tersebut tidak seharusnya kita beli.
Seringkali kita tak bisa menyisihkan uang hanya karena anggaran belanja telah habis untuk membeli sesuatu. Padahal sesuatu tersebut belum tentu merupakan hal yang penting. Oleh karenanya biasanya kita tak bisa menyisihkan sebagian untuk disimpan.
Padahal sangat penting jika kita mampu mengelola keuangan, dengan cara menyimpan. Nah, ini salah satu cara untuk mendapatkan modal. Modal yang nantinya dipakai untuk mengembangkan usaha atau bisnis.
4. Jangan Takut Mencoba
Seringkali seseorang merasa takut untuk mencoba sesuatu yang baru. Apalagi jika hal tersebut bisa dibilang telah memberikan rasa nyaman. Padahal bukan tidak mungkin, ketika seseorang mencoba pada hal yang baru, justru ia menjadi sukses dengan usaha barunya.
Mencoba hal baru apa ya .... yang bisa sukses naikin DA? Xixixixi .. |
5. Fokus Pada Satu Bidang
Hobi yang saya tekuni sekarang adalah menulis dan merajut. Bagi saya menulis sangat memberikan kepuasan baik secara material dan juga secara psikologis. Menulis memberikan hiburan buat saya, memberikan sesuatu yang menyenangkan, selain juga memberikan masukan secara financial.
Sebagaimana sebuah pisau, jika semakin diasah maka akan semakin tajam. Demikian pula dengan kemampuan menulis. Dulu saya berani mengambil proyek menulis untuk sebuah buku yang hanya diberikan waktu selama 2 minggu. Bahkan, ada pula yang meminta artkel 5 artikel perhari dan berjalan selama berbulan-bulan.
Dengan berjalannya waktu, proyek penulisan buku dan juga artikel semakin hari lebih sering saya tolak. Kenapa, karena saya disibukkan dengan hal lain, yang juga memberikan DL tak begitu lama. Adalah merajut. Selain menulis saya coba juga untuk merajut. Buat apa? Ya senang aja. Menurut saya itu bagian dari permainan. Jika anak kecil tak cukup jika hanya diberi mainan bola saja, tetapi ia juga pingin mobil-mobilan dan juga kelereng. Sayapun demikian.
Meski menulis memberikan saya kesenangan, tapi bukan berarti saya tak lagi suka permainan lainnya.
Merajut adalah salah satu hobi saya sejak kecil. Dulu saya membuat syal, dompet, taplak meja, bahkan juga saya membuat blazer dan rajutan saya sendiri.
Merajut juga memberikan peluang rejeki tersendiri bagi saya. Dari pembuatan dompet, tas, sandal, hingga pernak-pernik untuk souvenir. Semakin hari semakin banyak pelanggan, apalagi saya juga memasarkannya secara online.
Pengalaman saya di atas, sebagai contoh bahwa saya belum bisa fokus pada satu hal. Jika hobi tersebut akan dijadikan sebagai bisnis dan mengharapkan lebih sukses, maka seharusnya saya fokus. Mau mengembangkan kemampuan menulis untuk menjadi penulis atau berbisnis tentang rajutan?
6. Jangan Mudah Menyerah
Segala sesuatu yang kita lakukan sudah tentu mengandung resiko. Apalagi yang berhubungan dengan bisnis atau usaha, resiko kegagalan itu kemungkinan ada. Maka jangan mudah menyerah, terus berjuanglah hingga impian itu terwujud.
7. Tingkatkan Doa
Kadang seseorang yang sudah memiliki modal, memiliki skill usaha, dan juga sudah memiliki team yang bisa diajak kerjasama mengembangkan usahanya, namun usaha tersebut masih begitu-begitu saja. Sulit untuk berkembang, tak bisa menemukan pelanggan dan lain sebagainya.
Nah, inilah saatnya kita butuh meningkatkan doa. Doa akan mem-promote atas apa yang sudah kita upayakan, perjuangkan, sehingga terwujud menjadi sukses.
Kadang doa memberikan kekuatan yang tak kita duga. Dengan berdoa, secara psikologis maka hati menjadi tenang dan lebih semangat. Nah, sikap tenang dan semangat ini bisa meningkatkan kekuatan dalam melakukan sesuatu, apapun alasannya yang jelas berdoa akan memberikan mujizat yang luar biasa dalam menuju kesuksesan.
Demikianlah ilmu berharga yang saya dapat dari mengikuti talkshow Home Credit, hari Sabru tanggal 14 Desember 2019 lalu. Acaranya seru banget, belajar dengan sangat menyenangkan karena disela-sela acara ada game, dan juga Tanya jawab yang suasananya begitu hidup. Terimakasih Home Credit yang telah memberikan ilmu berharga tentang Funancial.
ooowh..bunda sugi ini di surabaya ya. kenalin, saya asli trenggalek hehe..
ReplyDeletekemarin juga hadir di acara ini di bandung. seru ya..
Dari Trenggalek, ikut acara yang di Bandung? Hebat uey ... bisa jalan-jalan, hehe ...
DeleteAkupun pernah mengalami Hal ini Mba, Dan akhirnya memilih resign. Biarpun terkadang masih kangen Masa kerja kantoran, tapi kerja di rumah ngga kalah menarik. Betul, hobi bisa jadi kerjaan Juga nih. Aku suka nulis, puji syukurnya yang tadinya iseng2 bisa menghasilkan Juga.. Kunci paling penting buat aku itu jangan mudah menyerah
ReplyDeleteSepakat mbak, jangan mudah menyerah. Karena dengan itu seringkali dapat surprise hehe ...
DeleteKalau aku sekarang lagi seneng-senengnya nih melukis kaleng. Belum mencoba buat dikomersilkan sih karena masih acak adut, hahaha ... Tapi bahagia aja bawaannya kalau lagi jenuh lalu ambil kaleng dan mulai corat-coret. Cangkir-cangkir di rumah yang polos pun kugambari lalu diwarnai, hahaha ...
ReplyDeleteJadi kepengen nulis juga nih soal Financial Goal diri sendiri. Buat penyemangat ya, kaaan?
Keren nich hobinya mbak, penasaran juga dengan cangkirnya dicoretin pakai cat apa mbak?
DeleteAlhamdulillah.. keputusan berhenti kerja berbuah manis ya, Mbak Sugi. Ini karena Mbak melakukan semua dengan tulus ikhlas dan senang hati. Dan memang Mbak, dari hobi itu bisa menjadi suatu pekerjaan atau usaha. karena dilakukan dengan hati, maka semua berjalan maksimal dan sesuai yang kita harapkan. Tipsnya keren, Mbak.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteAlhamdulillah ... terimakasih mas
DeleteSatu hal yang nikmat itu emang Hobi yang dibayar. Kita bakal lama dan betah dengan kerjaan karena memang itu hal yang kita sukai
ReplyDeleteBetul banget
Deleteaku masih cukup kesulitan fokus ke satu bidang. masih belum punya tekad yang kuat
ReplyDeletehaha ... sama donk mbak
DeleteMba Sugi, kayaknya sudah saatnya ya ibu-ibu meskipun di rumah tapi tetap produktif ya..
ReplyDeleteBanyak juga temen saya yang passion nya jualan. Akhirnya di rumah sambil urus anak lalu buka online shop. Ada pula yang hobi masak, akhirnya jualan snack dan juga catering.
Semua berawal dari hobi.
Kayaknya saya pun mau mencoba deh, hobi terbesar saya apa ya..
Lalu mengikuti 7 langkah yang mba Sugi tulis
Selamat mencoba mbak. Sukses ya ..!
DeleteKerja dari rumah asik juga kok. Yang penting bisa tetap hepi. Apalagi memang menggeluti hobi. Emak senang, bisa dapat uang tambahan, anak dan suami pun akan ketularan senangnya.
ReplyDeleteBener banget mbak
DeleteWah acaranya mengedukasi dan memotivasi ya mba. Memang bener kalau bisnis yang berangkat dari hobi atau passion jadi terasa lebih menyenangkan ya. Paling tidak, nggak jadi beban ama kita. Aku setuju banget mba ama yang bilang di atas bahwa semua harus dipikirin, diatur secara mateng ya untuk menghindari sesuatu yang tidak kita inginka juga
ReplyDeleteAsyik ya ... dapat tambahan pengetahuan
DeleteAktivitas paling mudah dilupakan itu mencatat pengeluarkan ya Kak, apalagi pengeluaran yang remeh temeh, padahal kalau dicatat, pengeluaran remeh temen itu setelah dikalkulasi gede juuga
ReplyDeleteSedikit demi sedikit lama2 menjadi bukit ya, hehe ...
DeletePas ikutan acara talkshow funancialnya anaknya dijagain siapa Mbak, hihi... Begitulah kita buibu ya ke manapun mikirnya anak, pingin selalu bersama anak. Btw, bagus banget acrnya ya, dapat ilmu berharga mengatur keuangan dan menguatkan mindset. Kerennn
ReplyDeleteAnaknya udah agak gede mbak. Mainan sama papanya di rumah, hehe ..
DeleteFokus pada satu bidang. Iya, ini salah satu kunci kalau mau mendapatkan banyak uang dari hobby. Tak perlu banyak. Cukup 1 tapi jadi yang terbaik. Upgrade terus kemampuan dan alat. InsyaAllah akan sukses nantinya.
ReplyDeleteOh ya, saya jadi bayangin bagaimana alotnya diskusi sebelum resign.
Sebelum resign ya ... haha mikirnya nggak cukup seminggu dech pokonya
DeleteI feel you, Bunda. Aku pun dulu kerja belasan tahun dan akhirnya resign memilih keluarga meski posisi sudah enak dan gaji lumayan huaa. Tapi setelah dijalani, ternyata bisa enjoy juga di rumah asal ada hobi yang bisa ditekuni disela kesibukan IRT
ReplyDeleteBetul mbak ... ku juga akhirnya menikmati kok di rumah dengan segala kesibukannya
DeleteSaya berusaha mengingat-ingat kapan Erin dan Dipa bicara tentang "fokus pada satu bidang". Barangkali saya lagi ke toilet waktu mereka ngomong begitu.
ReplyDelete.... hehe ...
DeleteHahaha bener catatan pengeluarna ini kudu displin bener dilakukan ya mbak.
ReplyDeleteWah asyik tu kalau dah nemu passionya dan mengubahnya jadi bisnis. Gak kyk kerja rasanya yaa hehe. Iya utk sementara kalau kerja sendiri mending fokus di satu bidang gtu ya mbak :D
harusnya sich iya, tapi nggak mudah buat fokus hehe ..
DeleteWah bahasannya menarik nih mbak. Setelah menikah, istri kuarahin buat mengambangkan beberapa keterampilan seperti menjahit, masak dll. Cuma hadirnya bayi beberapa dipending dulu. Kalau buatku hobi yg aku suka dan bisa seperti nulis, masak, bahkan ngerajut benar2 menghasilkan lho mbak he..he.. Lumayan.
ReplyDeleteTenang mas, nanti ada saat indahnya kok
DeleteFokus pada satu bidang, saya pikir ini sangat perlu sekali. Karena kita terkadang ingin mengetahui dan melakukan banyak hal. Bahkan suka mengikuti yang sedang tren. Padahal kalau fokus pada bidang yang kita mampu pasti bisa menghasilkan uang juga.
ReplyDeleteiyes ..
DeleteInfonya aktual banget soalnya aku juga lagi cari cari hobi yang bisa menjadi sumber penghasilan
ReplyDeleteAlhamdulillah ... pas ya mbak
Deletepencatatan keuangan; pengeluaran dan pemasukan sudah sejak kuliah sudah saya lakukan.
ReplyDeletehanya cara mencari pemasukan dari hobby sejauh ini masih menulis saja.
hobby yang lain sampe sekarang masih dicari hiks
yuuk dicari lagi mbak hehe
DeleteMenjadi blogger adalah hobi yang bisa dibayar. Alhamdulillah bisa merasakan dengan baik, kita bisa bahagia melakukan hal yang memang passionnya, dan ternyata juga dibayar. WOW, alhamdulillah, patut disyukuri banget kan..
ReplyDeleteBetuul ... Alhamdulillah ya mas
DeletePunya hobi memang penting ya mba. Apalagi kalau dari hobi bisa menghasilkan uang. Pasti jadi lebih FUN!
ReplyDeleteIya mbak Girly
Deletewah bun sama banget, si ibuk saya juga sama penyataannya ketika saya memutuskan resign dan tidak ada tujuan, tujuannya resign hanya mencari penghasilan dirumah walaupun gak jelas, alhamdulillah akhirnya dalam setahun setelah memutuskan menikah aku bisa buktiin ke ibuk saya dirumah aja ngejain hobi didepan komputer bisa berpenghasilan lebih dari kerjaan saya sebelumnya
ReplyDeleteAlhamdulillah .... Ternyata rejeki bisa datang dari mana saja ya mbak
DeleteYang paling penting sebenernya self control dan ketekunan ya. Karena kalo ga tekun nyatet dll ga bakal jalan juga. Aku sendiri jg suka angin anginan 🤣🤣
ReplyDeleteWkwjwk ... Sama donk ...
DeleteMks info nya .. Menemukan suutu oekerjaan yg sesuai minat dan pashion nya itu sesuatu bgt. D mn pun kmnberada akan tetap enjoy koknmengerjakan nya ..
ReplyDeleteIya mbak Kesih
DeleteWah setuju mengasilkan uang dari hobby itu menyenagkan banget yac... Terutama untuk pra ibu.
ReplyDeleteTerutama biar bisa tetap mendampingi anak2 di rumah
DeleteFinansial goals ini nih penting banget ya mbak, setiap orang harus punya nih agar mereka bisa meraih mimpinya
ReplyDeleteBetul mbak Dwi
DeleteAku nih, blom bisa nyatet detail. Jd marasa bersalah sm diri sendiri. Thanks sharingnya ya bun
ReplyDeleteSama2 mbak Ochix
Deleteaku suka ga fokus nnih bun kalau mulai berbisnis maunya coba ini itu, apalagi pas bisnis yg baru dijalanin gak se lancar yang dibayangkan :(
ReplyDeleteMemang harus banyak belajar kok
DeleteNomer 1 saja saya sudah mules. Mikirin Financial Goals kayak ditawari nikah. Maunya langsung aja bisa gak sih, gak usah pakai rencana-rencana, hehe..
ReplyDeleteTrus saya merasa tertampar dengan kalimat Nanti Gimana, jangan Gimana Nanti
Nah itu berarti butuh rencana mbak, hehe
DeleteAlhamdulillah, saya sudah mendapatkan uang dari hobi, hehe
ReplyDeleteTooz mbak Wul...
DeleteFokus pada 1 bidang. Oke, noted.
ReplyDeleteMemang kalau fokus dg 1 bidang, kita bisa fokus ke plan kerja, ya bu..
Betuuul ...
DeletePrioritas ini nih yang masih susah. Karena gatel pengen checkout
ReplyDeleteWkwkwk .....
DeleteEmg ga gampang ya mba kalo sudah biasa bekerja dan banyak kesibukan tiba2 jadi IRT, makanya banyak juga yang kayak kita2 ini jadinya mengembangkan hobby jd blogger dll, scr ga langsung kita udah di jalur yang bener nih 😬
ReplyDeleteHehe .... Bismillah aja ..
DeleteHarapan aku, pengen jadi CEO juga, punya bisnis dibidang fashion, terus bisa ikut pameran juga di luar negeri. Semoga harapan dan eksennya balance biar ilmu yg diberi kak Dipa gak sia2. Ehe :")
ReplyDeleteAcaranya insightfull banget ya mbak . Bener2 ngasih motivasi supaya kita mulai melek mengenai pengeluaran yang kalau dilihat kecil tapi berkali2 dikeluarkan
ReplyDeleteKeren banget ya mbak acaranya, kita jadi lebih aware financial goals dimasa depan
ReplyDeleteAku bgt sih ini, blm nikah udah bngung banget nnti ttp kerja ato ngurus anak kak
ReplyDeletemerubah hobi menjadi bisnis memang tampak mudah, namun tidak semua dapat berhasil. salah satu kendalanya karena financial goalnya tidak ada. jadinya ya mengawang kemana-mana.
ReplyDeleteMenginspirasi ya mba acaranya...Lewat acara kemarin aku jadi ngumpulin kekuatan dan keyakinan mau berbisnis :) mau ngurangin latte factor juga. Semoga terwujud di tahun 2020
ReplyDelete