Sumber foto pondok.modern.darussalamgontor |
Setelah hampir 1 bulan Gontor melakukan Lockdown mandiri kini saatnya acara perpulangan. Selama masa lockdown pondok tidak menerima tamu dari manapun. Tak ayal gedung Satelit yang biasanya ramai oleh Wali santri yang menjenguk putranya, menjadi sangat lengang. Tak ada lagi mobil berderet di parkiran gedung Satelit maupun di penginapan Darussalam. Juga tak ada satupun lalu lalang Wali santri seperti biasanya yang ramai saat akhir pekan maupun hari libur nasional. Pondok benar-benar sepi kunjungan dari luar, khususnya Wali santri.
Penerapan Lockdown tak hanya membatasi kunjungan wali Santri, namun juga pengiriman paket. Jadi selama masa itu Santri dilarang menerima kiriman paket dari manapun, sehingga jika terpaksa ada paket yang datang, maka akan diperiksa dulu dan disterilkan menurut prosedur yang sudah ditetapkan.
Saya sendiri sebagai Walsan (Wali Santri) kelas 5, ikut merasakan betapa mencekamnya adanya wabah Covid19 ini. Setiap saat doa tak pernah berhenti, semoga para Ustads dan Santri diberikan perlindungan Allah dari wabah Covid19 ini, semua sehat dan proses pembelajaran di Pondok tetap berjalan lancar.
Pondok lain sudah banyak yang memulangkan Santrinya, namun Gontor tidak, karena saat itu tengah berjalan ujian kenaikan kelas yang berlangsung hampir 3 Minggu. Dari ujian lisan yang kemudian dilanjut ujian tulis.
Alhamdulillah ... ujian berjalan lancar dan tadi malam acara perpulangan digelar. Setelah sehari kemarin diselenggakan acara penutupan ujian serta administrasi persiapan perpulangan.
Proses perpulangan kali ini sedikit berbeda dengan perpulangan sebelumnya, karena perpulangan kali ini harus diadakan mengecekan kesehatan serta kelayakan bus untuk menjemput Santri ke Pondok.
Pertama, Bus yang akan masuk area pondok harus disterilkan terlebih dahulu dengan cara menyemprotkan larutan desinfektan. Selain itu juga dilakukan pengecekan kesehatan termasuk suhu tubuh dari sopir maupun kondektur.
Setelah Bus masuk area Pondok, di dalam bus termasuk tempat duduk dan bagasi juga disterilkan sebelum para santri diijinkan masuk dalam bus.
Selanjutnya para santri juga dibekali masker sebagai upaya menghindari penyebaran dan pelindung diri.
Proses keberangkatan juga tidak dilakukan serentak, melainkan bertahap menurut kelompok konsulat masing-masing. Jadi ada jadwal yang sudah dipasang pada papan kapan bus akan berangkat berdasarkan konsulatnya.
Masing-masing kelompok konsulat akan arahkan oleh panitia perpulangan yang sudah dibentuk sebelumnya. Untuk panitia perpulangan ini akan banyak dipegang oleh anak kelas 5. Maka santri kelas 5 untuk tahun tersebut tidak ikut dalam perpulangan. Mereka nantinya yang akan meneruskan pengurusan yang sebelumnya dipegang oleh kelas 6.
Ada rasa haru saat melepaskan santri pulang kali ini, harapannya mereka nanti balik lagi ke pondok dalam keadaan sehat terbebas dari wabah. Bismillah ... semoga Allah mengabulkan. Amiin Ya Rabbal Alamiin ...
Bunda Sugi ustazah di KMI PMG ya? Wah anak saya belajar di pesantren yg kurikulumnya 100% Gontor. Lokasinya di Medan, namanya Pesantren Ar Raudlatul Hasanah. Haru banget emang pas perpulangan kemaren, huhuu... mau saya tuliskan juga tp kok akhir Maret lalu, semoga masih ingat, hehe
ReplyDeleteBukan Ustadzah mbak Nur, saya Walsan. Kebetulan putra saya di sana. Oo.. pesantrennya milik alumni ya ... Alhamdulillah.
DeleteDitulis aja mbak, pengalaman nggak ada kata terlambat. Akan selalu bisa menginspirasi orang lain, Insyaallah.
Selalu ya Mbak, yg namanya melepas santri itu pasti haru. Baik ortu pas anaknya pertama berangkat nyantri, maupun asatiz saat santrinya perpulangan.
ReplyDeleteBetul mbak, selalu ada kisah menarik saat mendampingi anak yang sekolahnya di pondok ya ....
DeleteWah, kalo di Gontor mah insya Allah ya mba. Duh, pasti pinter ini anaknya. Masuk pesantren impian semua orang tua.
ReplyDeleteBismillah aja mbak Mutia, setiap orang tua pastinya mendambakan bisa memberi yang terbaik buat anak ya ...
DeleteProses perpulangannya sangat teliti ya, dan benar2 protect agar terhindar dari virus, semoga semua santri yang pulang dengan selamat dan sehat selalu.
ReplyDeleteIya mbak Selvijua. Amiiin Ya Rabb ...
DeleteMasyaAllah ... Semoga anak-anak bahagia bisa berkumpul kembali bersama keluarganya. Meskipun di dalam pondok aman karena nggak ada interaksi dengan pihak luar, tentunya santri maupun orangtua akan lebih tenang apabila kondisi wabah begini anak ada bersama mereka.
ReplyDeleteIya betul mbak Melina. Semoga segera berlalu ya ...
DeleteAlhamdulillah kepulangan para santri di tengah pandemi berjalan lancar ya..Semoga wabah segera enyah dan kita bisa hidup normal lagi termasuk para santri bisa belajar di Gontor lagi. Aamiin
ReplyDeleteAmin Ya Rabbal Alamin ... Makasih mbak Dian
Deletesemoga para santri senantiasa sehat ya saat kembali ke pndok nanti...dan kegiatan berjalan seperti sedia kala. Amin YRA
ReplyDeleteAmin Ya Rabb ....
DeleteYa Allah mbak... Semoga pandemik ini segera berakhir. Di sekolahku juga anak anak udah libur, sedih rasanya. Tapi pasti ada hikmah di setiap periatiwa ya...
ReplyDeleteIya kita positif thinking aja, ambil hikmahnya
DeleteSelalu Belajar muhasabah diri
DeleteSedih juga ya..
ReplyDeleteMengharukan lebih tepatnya.
Cobaan covid tahun ini membuat rindu antara wali santri dan santri jadi terbendung.
Semoga covid segera berlalu, ya, dan para anak soleh bisa kembali belajar di sekolah dan di pondok lagi
Amiiin Ya Rabbal Alamin ...
DeleteSemoga selalu dilindungi olehNya ya Mba, kebayang ya bagaimana perasaan orang tua yang anaknya tidak berada di sisinya.
ReplyDeleteMeskipun sebenarnya di sisi hati lain sadar betul kalau anaknya berada di tangan yang tepat dan hanya Allah seaman-amannya perlindungan
Betul mbak Rey, Bismillah aja semoga segera berlalu
DeleteArtikel ini menjawab keresahan beberapa pihak karena pandemi ini memang bisa berpeluang membuat orang saling was was dan syak prasangka. Beda dengan kepulangan siswa polisi yang lalu itu ya.
ReplyDeleteIya mbak
DeletePandemi ini jadi berbeda ya suasananya, semoga semuanya akan baik2 saja & kembali normal lagi ya.. Semangat buat kita semua
ReplyDeleteSemoga ...
Delete