Wednesday, 20 January 2021

Cara Membuat Ecoprint Untuk Pemula Dengan Teknik Sederhana

Ecoprint adalah seni membuat atau mencetak bahan alam dalam sebuah media. Media yang digunakan bisa berupa kain, kulit, maupun benda-benda souvenir, seperti: mug, tempat tisue, dan lain-lain. Selain fashion, ecoprint juga banyak dikembangkan oleh para craftter yang juga menghasilkan karya yang tak kalah indahnya. Bahan ecoprint sendiri berbagai macam, yaitu: daun, bunga, tangkai, maupun akar.

Meski hanya mencetak daun, namun ecoprint tak semudah kita menjiplak daun dalam sebuah kertas. Karena tidak semua media, terutama kain bisa dibuat untuk ecoprint. Jadi kain yang bagus untuk ecoprint adalah kain yang sifatnya mudah menyerap, seperti: katun, sutra, atau kanvas .

Katun memiliki jenis bermacam-macam. Ada katun prima, primisima, rayon, dan lain sebagainya. 

Untuk katun sendiri mana yang paling bagus untuk ecoprint? Semuanya bagus, tergantung penggunaan. Jadi masing-masing katun memiliki ciri khas/ sifat kain yang berbeda-beda.

Katun prima berbeda dengan katun primisima. Jika primisima kainnya lebih halus dan terasa lebih tipis. Sementara rayon memiliki sifat agak tebal dan kain jatuh. Katun Rayon cocok dipakai sebagai gamis maupun rok. Sementara untuk kemeja atau outer lebih cocok menggunakan katun promisima.

Baik ... setelah kita mengetahui jenis kain yang akan digunakan untuk ecoprint, marilah kita simak apa saja proses yang harus dilakukan dan bahan-bahan yang harus dipersiapkan sebelum melakukan ecoprint?

Tutorial Membuat Ecoprint

1. Scouring Pada Kain Baru

Pertama adalah kita harus melakukan scouring terhadap kain yang baru dari toko. Scouring adalah proses pembersihan atau menghilangkan sisa-sisa kotoran dari kain, Caranya adalah: rendam kain dalam larutan TRO, lalu kucek sebentar, kemudian bilas sampai bersih. Dan jemur hingga kering.

2. Mordanting Kain

Ini adalah langkah kedua. Mordanting memiliki tujuan untuk membuka pori-pori pada serat kain, sehingga zat-zat warna dari tumbuhan akan dengan mudah terserap/ menempel di kain.

BAHAN MORDANT :

  • Kain 200-250 gram yang sudah di scouring
  • Alum/ tawas 50 gram
  • Cuka makan/cuka bakso 75ml, atau 40 ml cuka industri
  • Air hangat (75-80°C) 1.500 ml

CARA MEMBUAT MORDANT:

Buat larutan Mordant : Campur Alum, dan cuka ke dalam 1.500 ml air hangat, aduk rata, sampai larut. Rendam kain dalam larutan mordant semalam. Setelah itu bilas, dan jemur sampai kering. Jika ingin langsung digunakan untuk ecoprint juga bisa. 

3. Proses Ecoprint

Siapkan daun jati, kenikir, truja, daun lanang. Mengapa daun-daun ini? Karena daun-daun ini bisa langsung digunakan tanpa harus melakukan treament pada daun. Untuk daun-daun yang lain kadang harus dilakukan treament terlebih dahulu, karena jika tidak maka jejak daun tidak nampak.

Bentangkan plastik seukuran kain atau lebih lebar sedikit. Lalu bentangkan kain yang sudah dimordant dalam kondisi basah. Jika kering, celup dalam air sebentar lalu peras hingga tidak ada air yang menetes  lagi.

Menata daun pada permukaan kain. Untuk menata daun, sebetulnya tidak ada aturan harus begini atau begitu, suka-suka aja, mau dibikin motif seperti apa. Usahakan menatanya tidak ada yang menumpuk. Karena jika ada yang menumpuk, maka jejak daun tidak terlihat. 

Setelah semua daun tertata, tahap selanjutnya adalan menutup dengan plastik. Lalu menggulung/ melipat rapi menjadi kecil agar mudah mengukusnya. Setelah dilipat/ digulung, lalu diikat dengan kuat dan rapi agar daun menempel sempurna pada kain. 

Lalu kain yang sudah digulung tersebut, dikukus selama 2 jam. Setelah dingin baru dibuka, lalu diangin-anginkan hingga kering.

Biarkan dalam keadaan kering selama minimal 5 hari, baru kain dibilas dengan air bersih, lalu dijemur hingga kering. Bisa dilakukan proses fiksasi.

4. Proses Fiksasi

Fiksasi pada ecoprint adalah proses menguatan/ penguncian warna. Larutan yang digunakan adalah bisa tawas, kapur, atau tunjung. Ketiga bahan tersebut memiliki kelebihan tersendiri. Jika tawas akan memberi efek warna lebih muda atau cerah, sedangkan kapur cenderung agak tua. Sementara tunjung memberikan efek lebih tua dari kapur. Jika ingin tau perbedaannya bisa dicoba sendiri ya ...

Note:

Untuk hasil ecoprint sebaiknya jangan dicuci menggunakan deterjen, tapi menggunakan lerak atau shampoo. Ini untuk menghindari warna kain lekas pudar.

Demikianlah Cara Membuat Ecoprint Untuk Pemula, semoga bermanfaat!


Agar Kulit Wajah Glowing, Cukup Lakukan ini di Rumah

Rahasia Kulit Wajah Sehat, Halus, dan Lembut. Bisa Perawatan sendiri


29 comments:

  1. Terimakasih sharing ilmunya, semoga menjadi amal pahala.
    aamiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin Ya Rabbal Alamin ....
      Terimakasih kembali atas kunjungannya, semoga bermanfaat.

      Delete
  2. Larutan TRO pd step pertama itu apa y?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maksudnya TRO dilarutkan dalam air. TRO Bisa dibeli di toko bahan kimia, atau peralatan batik. Tapi jika tidak ada TRO, bisa diganti dengan sabun cuci deterjen biasa.
      Semoga membantu.

      Delete
  3. Kak kalau mau mordan AA Mix tawas dan soda ash apakah prosesnya sama kayak di atas?

    ReplyDelete
  4. Tunjung itu ap yah? Bahan alami atau bahan kimia?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tunjung itu bahan kimia, nama lainnya alum. Belinya secara online ada

      Delete
  5. untuk TRO itu apa yah??

    ReplyDelete
  6. Bunda Sugi, mohon pencerahannya. Proses Ecoprint dari penjelasan Bunda disini, hanya menggunakan kain utama KU, tidak rangkap dengan kain blanket ya?
    Ini saya kutip dari penjelasan Bunda. *Setelah semua daun tertata, tahap selanjutnya adalan menutup dengan plastik*
    Berarti hanya menggunakan satu lembar kain saja.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, itu langsung tanpa blanket. Kalau mau pakai blanket juga bisa, jadi ditutup pakai kain lain sebagai blanket. Ini cara mudah sekali eco, langsung dapat 2 Lembar dengan motif yang sama.

      Delete
    2. Bu apakah kain blanket boleh kain bebas?

      Delete
    3. Kain blanket sebaiknya kain katun. Jenisnya bebas. Karena katun memiliki daya serap yang lebih baik dibandingkan kain dari bahan sintetis, sehingga akan memiliki efek lebih bagus pula sebagai pewarnaan maupun transfer jejak daun.

      Delete
  7. Thanks ilmunya....next ditunggu tentang treatment daun dan daun lanang itu spt apa...trims

    ReplyDelete
  8. Cara mewarnai kain utk ecoprint gmn ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. This comment has been removed by the author.

      Delete
    2. Cara mewarnai: rendam kain yang sudah dimordan dalam larutan pewarna selama 30 menit, lalu angin-anginkan hingga kering. Jika ingin warnanya lebih tua bisa diulangi lagi merendamnya, lalu keringkan lagi. Setelah itu kain siap dieco.

      Delete
  9. Terima kasih ilmu nya bunda

    ReplyDelete
  10. Bu, cara fiksasinya bagaimana ya ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Cara fiksasi:
      Setelah kain eco kering, rendam dalam larutan tawas/ tunjung selama 30 menit. Lalu keringkan dengan cara diangin-anginkan, setelah itu dibilas dalam air mengalir, kemudian angin-anginkan kembali. Kain siap digunakan.

      Delete
  11. Apa boleh kalo direndam nya tidak memakai deterjen TRO tetapi memakai deterjen biasa? apakah ada efek pada serat kainnya? Dan kira-kira merk apa ya? terima kasih~

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pemakaian tro tujuannya adalah untuk proses pembersihan sisa-sisa bahan kimia dari pabrik. Jadi seandainya tidak memakai tro bisa memakai deterjen biasa. Akan tetapi untuk prosesnya tidak boleh dikucek terlalu kuat jadi hanya dicelup-celup saja.

      Delete
  12. Sangat mudah dimengerti

    ReplyDelete
  13. untuk kapur nya itu kapur apa ya kak??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kapur sirih (kapur yang sudah direndam dalam air) kalau bahasa jawanya enjet.

      Delete

Terimakasih sudah menggunakan blog ini sebagai referensi.