UA-83233104-1

Friday, 4 June 2021

Saat Tepat Bicarakan Menstruasi Pada Anak Perempuan

 

Menstruasi adalah suatu hal penting yang akan dialami oleh anak perempuan ketika ia menjelang dewasa. Karena secara fisik pada masa itu beberapa bagian tubuh dari anak akan mengalami perkembangan yang sangat cepat sehingga iapun akan tampak lebih dewasa. Menurut sebuah survey banyak perempuan Indonesia yang kurang memiliki pengetahuan seputar menstruasi. Ini terbukti bahwa angka kesadaran akan pentingnya managemen kebersihan selama periode menstruasi masih sangat rendah.

😀 1 dari 2 anak perempuan tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika pertama kali mengalami mestruasi.

😀 1 dari 3 anak perempuan mencuci tangan sebelum dan sesudah mengganti pembalut. 

😀 1 daei 3 anak perempuan mengganti pembalut selama 4 - 12 jam, sementara sisanya hanya menggantinya 2 kali sehari.  

Padahal pengetahuan tentang menstruasi wajib diketahui oleh anak saat menjelang puber, atau sebelum ia mengalami menstruasi. Karena jika tidak, bisa menyebabkan masalah psikologis pada anak. Contohnya: bagaimana sich cara pakai pembalut? Pembalut yang tipe gimana sich yang mestinya dipakai, yang bersayap atau tidak? Nah, pada kasus anak yang tidak memiliki pengetahuan tentang gimana cara pakai pembalut serta kemampuan menentukan pilihan pembalut, maka bisa saja akan mengalami kebocoran pada pakaian sekolah, atau terbalik memasang pembalut. Sebagian anak kejadian seperti ini akan menimbulkan rasa malu dan kurang percaya diri. Dan dampak jangka panjang tentu tidak bagus bagi perkembangannya secara psikologis.

"Seberapa penting sich orang tua terutama ibu berbicara tentang menstruasi pada anak?"

Sangat penting orang tua, terutama ibu memberikan edukasi pada anak perempuannya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan menstruasi. Harapannya anak perempuan akan melewati masa ini dengan bahagia dan tidak ada rasa trauma dengan peristiwa yang berkaitan dengan menstruasi.

Hal-hal apa saja yang harus dibicarakan perihal menstruasi pada anak?

1. Pengertian Menstruasi

Hal yang perlu diketahui anak, bahwa Menstruasi adalah kondisi normal yang akan dialami oleh setiap perempuan. Ditandai oleh keluarnya darah dari organ intim selama kurun waktu 3 - 7 hari, dengan periode antara 28 atau 21 - 35 hari. Ini merupakan tanda awal bahwa seorang perempuan sudah siap untuk reproduksi (memiliki anak). Menstruasi sebagai tanda telah terjadi proses pematangan sel telur yang sudah siap untuk dibuahi. Sementara darah yang keluar merupakan lapisan dalam rongga rahim yang dipersiapkan sebagai tempat menempelnya sel telur yang sudah dibuahi, yang kemudian akan berkembang menjadi janin. 

2. Cara menjaga kebersihan masa Menstruasi

Keluarnya darah menstruasi sering kali menimbulkan rasa lembab di daerah kewanitaan. Tentunya akan timbul rasa kurang nyaman saat beraktivitas. Selain itu kelembaban yang berkelanjutan juga bisa menimbulkan tumbuhnya bakteri atau jamur yang bisa mengganggu kesehatan. 


-  mencuci bersih pembalut yang habis digunakan bukanlah sesuatu yang buruk. Karena ini demi menjaga kebersihan lingkungan. Pembalut yang sudah dibersihkan sebaiknya dimasukkan kantong plastik atau dibungkus kertas, baru kemudian dibuang ke tempat sampah.

- Pembalut sebaiknya diganti setiap 4 sampai 5 jam sekali. 

- Saat haid usahakan tetap mandi minimal sehari 2 kali untuk menjaga kebersihan dan kesegaran tubuh.

- Selalu mencuci tangan dengan menggunakan sabun setiap sebelum memakai dan setelah memakai pembalut.

3. Cara membersihkan bagian vital kewanitaan

Menjaga kebersihan daerah kewanitaan sangat dianjurkan, dan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:

-  Sangat dianjurkan menggunakan air mengalir saat membersihkan daerah kewanitaan.

- Perhatikan arah gerakan saat membersihkan, yaitu dari depan ke arah belakang. Hal ini untuk menghindari tercemarnya atau masuknya kotoran ke daerah vagina.

- Gunakan sabun pembersih khusus untuk daerah kewanitaan dengan pH yang sesuai.

4. Tentang beberapa penyakit berkaitan dengan organ vital

Ada beberapa gejala atau gangguan penyakit yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, antara lain:

- Keputihan, yang bisa disebabkan oleh jamur maupun bakteri. Biasanya muncul ditandai dengan adanya cairan yang sedikit kental, berwarna kekuningan, dan kadang berbau tidak sedap atau timbul rasa gatal. Jika hal ini muncul sebaiknya segera periksakan ke dokter.

- Infeksi saluran kemih. Gejala ini ditandai rasa anyang-anyangan, atau sakit saat buang air kecil. Biasanya disebabkan oleh bakteri, atau bisa juga karena sebab lainnya.

- Kanker serviks. Dalam beberapa kasus, penyaki ini tidak menunjukkan gejala yang berarti. Sehingga baru akan terlihat setelah stadium lanjut. Oleh karenanya selain menjaga kebersihan juga perlu adanya medical check up untuk mengantisipasinya.

5. Cara membuang pembalut


Membuang pembalut tidak boleh sembarangan, terutama di closed karena bisa menyebabkan kebuntuan. Oleh karenanya pembalut harus dibuang ke tempat sampah agar lingkungan tetap bersih dan aman.

Demikianlah beberapa hal seputar menstruasi dalam menjaga kebersihan dan kesehatan. Lalu kapan saat yang tepat untuk membicarakan hal ini pada anak?

Membicarakan tentang menstruasi sebaiknya dilakukan sedini mungkin saat anak sudah menunjukkan tanda-tanda pubertas. Yaitu ditandai adanya perubahan fisik yang signifikan pada bagian tertentu anak perempuan, antara lain: membesarnya bentuk payudara, pinggul melebar, mulai terbentuk pinggang, serta perubahan lainnya. 

Berikut beberapa tips berbicara masalah menstruasi pada anak perempuan:

1. Ibu adalah orang paling diharapkan. 

Ibu perlu membekali diri dengan pemahaman yang tepat seputar menstruasi, karena ibulah yang paling diharapkan bisa memberikan informasi yang diharapkan anak perempuan. Bicaralah secara santai dan menjaga privasi. Lalu jelaskan secara detail tentang arti menstruasi, bagaimana menstruasi terjadi, cara memakai pembalut, hingga ajarkan pula bagaimana cara memakainya. Jelaskan pula seputar fakta dan mithos yang berkaitan dengan menstruasi.

2. Berbicara tentang menstruasi tidak tabu. 

Sebagai catatan, buanglah istilah tabu untuk memberi edukasi pada anak agar mereka memiliki bekal pengetahuan yang tepat.Hal ini sangat penting untuk meningkatkan reproduksi perempuan generasi penerus bangsa.

3. Lakukan berulang kali.

Jangan mengira ropik menstruasi dapat dibahas hanya dalam satu waktu saja. Maka berikan secara bertahap sesuai dengan usia anak, atau perkembangan yang ditunjukkan melalui perubahan fisik anak.

4. Bersikap positif.

Topik menstruasi bisa menjadi hal sensitif bagi remaja, oleh karenanya pergunakan bahasa yang tepat agar anak bisa memahami dan bisa secara terbuka untuk bertanya dan berdiskusi.

5. Banyak bertanya dan berdiskusi.

Seorang ibu dalam membahas menstruasi lebih baik banyak bertanya dan mendengarkan jawaban, dibandingkan banyak memberi ceramah. Lakukan diskusi yang ringan dan anak merasa nyaman.

6. Beri penjelasan konkrit.

Ada baiknya memberikan ilustrasi berupa gambar sederhana untuk memberikan penjelasan konkrit pada anak. Tunjukkan bentuk pembalut, dan ajarkan cara menggunakannya.

7. Anak laki-laki juga butuh penjelasan.

Tujuannya agar anak laki-laki juga memiliki pemahaman seputar menstruasi sehingga, apabila menemuhi masalah-masalah menstruasi yang dialami anak perempuan, ia tidak mengolok-olok karena ketidaktahuannya tapi justru bisa membantunya. Misal ketika ia melihat ada teman perempuannya mengalami kebocoran, ia akan berusaha menutupi dengan cara memanggil teman perempuan untuk membantunya.

Ilmu ini saya dapat dari webinar yang diadakan oleh Betadine. Betadine adalah sebuah brand yang memproduksi serangkaian penunjang kesehatan, seperti: sabun khusus pembersih daerah kewanitaan / vagina, obat luka, obat kumur, dan beberapa produk kesehatan lainnya.

Untuk pembelian sabun khusus kewanitaan bisa melalui shopee betadine official.

 

2 comments:

  1. Membahas hal seputar menstruasi di dalam keluarga terutama anak perempuan memang penting ya, jangan sampai saat mereka mengalami menstruasi untuk pertama kali kaget ketika celana dalam terlihat bercak darah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul banget kak. Minimal kalau anak sudah paham, mereka nggak kaget

      Delete

Terimakasih sudah menggunakan blog ini sebagai referensi.